KOMPAS.com - Siswa berkebutuhan khusus dinilai rentan memiliki kondisi kebugaran jasmani yang rendah. Meski di Sekolah Luar Biasa (SLB) sudah ada program untuk meningkatkan kebugaran jasmani namun olahraga yang dilakukan dirasa kurang efektif karena beberapa kendala.
Kondisi ini khususnya dialami siswa penyandang tuna netra. Kendala yang dihadapi anak-anak penyandang tuna netra mulai dari keterbatasan alat, keterbatasan ruang hingga pengetahuan guru. Terbatasnya pengetahuan guru dalam mengajarkan kebugaran jasmani disebabkan guru bukan dari bidang studi tersebut.
Sehingga kegiatan yang dilakukan kurang mengarah ke peningkatan kebugaran jasmani. Selain itu, kegiatan kurang variatif dan cenderung membuat siswa cepat bosan.
Baca juga: Djarum Buka Beasiswa Mahasiswa D4-S1, Tunjangan Rp 1 Juta Per Bulan
Melihat kendala yang dialami siswa penyandang tuna netra ini, membuat sejumlah mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) mempunyai ide membuat program pelatihan untuk meningkatkan kebugaran jasmani mereka.
Para mahasiswa yang terlibat dalam pembuatan program ini adalah Andri Bangsawan, Destiyani, Nur Afifah serta Yustia Pramesti dan Wulan Febrianingsih.
Metode yang diciptakan adalah ‘Peningkatan Kebugaran Jasmani Anak Tunanetra dengan metode Fun Art berbasis Permainan Tradisional Nusantara’.
Menurut Andri yang merupakan mahasiswa prodi Ilmu Keolahragaan, dari kendala yang dihadapi siswa penyandang tuna netra, dia dan tim mempunya ide untuk melakukan terapi fisik terhadap siswa tunanetra. Andri dan tim kemudian menyusun program latihan terapi untuk meningkatkan kebugaran jasmani.
Baca juga: Mahasiswa Dapat Rp 9 Juta Per Semester, Ini Cara Daftar KJMU 2021
"Dengan menyesuaikan dengan karakteristik anak tunanetra, dimana dalam keterbatasan mereka tetap bisa melakukan dengan maksimal," kata Andri seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (17/3/2021).
Program Fun Art ini mengadaptasi permainan tradisional dengan bentuk program latihan terapi fisik olahraga yang dibuat khusus untuk anak tuna netra.
Mahasiswa lain, Destiyani menambahkan program pelatihan ini adalah program pelatihan dengan metode berbasis permainan tradisional nusantara yang disesuaikan dengan karakteristik anak-anak tuna netra.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.