Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Epidemiolog UGM: Jangan Mudik Lebaran Dulu

Kompas.com - 17/03/2021, 20:10 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah mengumumkan tidak akan melarang untuk mudik lebaran tahun ini.

Kebijakan ini tentu berbeda dengan tahun lalu manakala pemerintah melarang mudik Lebaran.

Baca juga: Jabatan Presiden 3 Periode, Pakar UGM: Kekuasaan Jadi Lebih Absolut

Pemerintah pernah melakukan pelarangan mudik pada hari raya lebaran tahun kemarin untuk menekan angka penularan Covid-19.

Lantas bagaimana pandangan epidemiolog soal mudik lebaran di tahun ini.

Epidemiolog UGM, Riris Andono Ahmad mengatakan kemungkinannya sangat kondisional.

Dia menilai ada beberapa skenario yang mungkin menjadi pertimbangan pemerintah tidak melakukan pelarangan mudik tahun ini di tengah pandemi Covid-19.

"Mungkin beranggapan coverage imunisasinya sudah cukup bagus dan itu mungkin akan menyebabkan situasinya lebih bisa dikendalikan," ucap dia melansir laman UGM, Rabu (17/3/2021).

Hanya saja, kata dia, ini bukan soal coverage imunisasi yang bagus.

Jika kemudian protokol kesehatan tidak diterapkan dengan baik, penularan pasti akan tetap terjadi dan bisa menjadi banyak meskipun penanganannya tidak serumit sebelum mendapat vaksin.

Sayangnya, coverage imunisasi belum banyak atau bagus, karena kebanyakan baru dilakukan ke pusat-pusat vaksinasi yang notabene adalah pusat-pusat perkotaan.

Oleh karena itu, meski telah menerima imunisasi vaksin Covid-19 diharapkan tetap menerapkan protokol kesehatan agar tidak tertular karena kemungkinan tertular tetap ada.

Riris menyebut pilihan moda transportasi bisa menjadi faktor tingginya transmisi virus ke daerah-daerah di saat mudik nanti.

Baca juga: 32 Jurusan UGM Buka Kuota Banyak di SBMPTN 2021

Karenanya pemerintah saat ini mencoba untuk memfasilitasi koridor-koridor transportasi publiknya dengan GeNose dan sebagainya.

Menurut dia, public tansport relatif jauh lebih aman, masalahnya adalah bagi mereka yang melakukan perjalanan mudik bersama.

Misalnya, dengan sewa bareng, kondisi ini justru bisa menjadi moda transmisi virus ke daerah karena pengawasan yang mungkin tidak begitu ketat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com