"Sejak kecil, saya memiliki ketertarikan terkait implementasi matematika, komputasi, ekonomi, bisnis, dan pengelolaan finansial di industri keuangan, khususnya asuransi. Prodi paling relevan adalah Ilmu Aktuaria," sebutnya.
Cev sebagai lulusan prodi Sarjana Ilmu Aktuaria FMIPA UI telah memiliki modal untuk berprofesi sebagai ajun aktuaris. Karena, dirinya telah melewati ujian sertifikasi.
Di Indonesia, tenaga aktuaris masih sangat jarang. Sehingga prospek kerja di bidang aktuaria sangat terbuka luas seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan kebutuhan perusahaan.
Bahkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) beberapa tahun lalu mencanangkan program mencetak 1.000 aktuaris untuk mendorong lahirnya aktuaris-aktuaris profesional di Indonesia.
Hal tersebut dijadikan Cev sebagai peluang emas sekaligus tantangan yang harus dijalaninya untuk dapat berkarir dibidang yang sesuai dengan minatnya.
Setelah menyelesaikan kuliah di UI, dia ingin menempuh karir menjadi aktuaris dengan menempuh ujian profesi aktuaris untuk mencapai gelar fellowship, sambil memperdalam pengetahuan ilmu aktuaria.
Baca juga: Ini 2 Perguruan Tinggi Terbaik Indonesia Versi QS WUR 2021
Tak menutup kemungkinan baginya untuk melanjutkan studi magister, melakukan riset, dan menempuh ujian profesi lain yang berkaitan dengan aktuaria, seperti underwriting, analisis finansial, manajemen risiko, dan data science.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.