Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2.021 GeNose Diedarkan, Prioritaskan Rumah Sakit hingga Universitas

Kompas.com - 02/03/2021, 15:39 WIB
Mahar Prastiwi,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Alat screening GeNose C19 temuan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta sudah diakui sejumlah pihak. Keberadaan GeNose C19 ini juga diharapkan bisa membantu mengatasi permasalahan pelaksanaan mitigasi dan percepatan proses penanganan Covid-19 di Indonesia.

Karena kegunaannya yang dinilai efektif dan praktis, banyak pihak membutuhkan alat screening yang satu ini. Terlebih, tingkat akurasi GeNose C19 cukup besar, berkisar 93 hingga 95 persen.

Awal Maret 2021 ini, UGM telah mendistribusikan total 2.021 unit GeNose C19 kepada pengguna melalui lima perusahaan distributor.

Baca juga: Belum Dapat Kuota Gratis Kemendikbud? Ini Cara Daftar dan Syaratnya

UGM menegaskan saat ini ada lima distributor resmi GeNose C19. Antara lain: PT. Graha Rekayasa Utama, PT. Global Systech Medika, PT. Sigma Andalan Nusa, PT. Dunia Kecantikan Indonesia, dan PT. Indofarma Global Medika.

Perluas jangkauan screening Covid-19

Setelah 2.021 unit GeNose didistribusikan, Rektor UGM, Prof. Panut Mulyono berharap, Indonesia dapat mempercepat dan memperluas jangkauan screening Covid-19.

“Kami berharap seluruh pihak terus mendukung terlaksananya akselerasi penghiliran produk inovasi GeNose C19 ini. Sehingga dapat membantu mengatasi permasalahan bangsa dalam pelaksanaan mitigasi dan percepatan proses penanganan Covid-19 di Indonesia,” terang Panut seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (2/3/2021).

Melalui distributor resmi, alat GeNose C19 akan diedarkan ke berbagai instansi. Seperti klinik, laboratorium, rumah sakit pemerintah dan swasta, korporasi atau perusahaan, universitas, yayasan, kementerian, pemerintah daerah, dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Baca juga: Mahasiswa Dapat Rp 9 Juta Per Semester, Ini Cara Daftar KJMU 2021

Tak hanya berhenti di sini, GeNose C19 akan diproduksi dan didistribusikan secara bertahap.
Sebagian besar penerima GeNose C19 terkonsentrasi di Jawa, dan sebagian pengiriman ditujukan ke Kalimantan dan Sulawesi.

Sebagian besar diserahkan ke fasilitas kesehatan

Sementara itu Direktur Pengembangan Usaha dan Inkubasi UGM, Dr. Hargo Utomo menerangkan, sebanyak 2.021 unit GeNose sebagian besar akan diserahkan kepada fasilitas kesehatan.

Terkait sasaran distribusi, Hargo menerangkan, GeNose C19 hanya melayani pengiriman melalui distributor. “UGM tidak melayani pembelian perorangan atau rumah tangga, tapi institusi yang berkaitan dengan kesehatan, pelayanan publik, pemerintahan, serta edukasi,” kata Direktur Pengembangan Usaha dan Inkubasi UGM itu.

Hargo menambahkan, daftar distributor dapat dilihat di situs genose.swayasaprakarsa.com. Sedangkan formulir pemesanan GeNose C19 dapat diakses melalui link http://ugm.id/pemesananGeNoseC19.

Peroleh pengakuan dari berbagai pihak

Salah satu penemu GeNose C19, Dr. dr. Dian K. Nurputra mengungkapkan, saat ini, GeNose C19 sudah diinspeksi kembali oleh Kementerian Kesehatan dan mendapatkan pengakuan cara uji klinis yang baik dari Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan.

“GeNose sudah layak beredar sejak diakui oleh Kementerian Kesehatan melalui pemberian izin penggunaan darurat dan yang terbaru Kementerian Perhubungan juga telah menerbitkan aturan mengenai GeNose sebagai syarat perjalanan,” papar Dian.

Baca juga: UGM: Masyarakat Jangan Terjebak Beli GeNose di Situs Belanja Online

Pengakuan ini telah diperoleh sejak GeNose C19 mendapat izin edar dari Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan (Ditjen Farmalkes) Kemenkes pada akhir 2020 lalu.

Artinya, GeNose C19 sudah diizinkan oleh Kemenkes untuk beredar dengan semua akurasi yang ada. Dian menambahkan, akurasi GeNose C19 mencapai 93 persen bagi pasien yang tidak bergejala.

"Kami juga sudah diinspeksi lagi oleh Kemenkes untuk memenuhi standar cara uji alat kesehatan yang baik seperti yang diamanatkan oleh Permenkes No 63 Tahun 2017 dan sudah lolos,” beber Dian.

Lakukan uji validasi eksternal

Alat skrining virus SARS-CoV-2 ini juga telah resmi diakui oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana serta PT. Kereta Api Indonesia. “Kami sedang dalam proses uji validasi eksternal yang dilakukan oleh Balitbangkes Kemenkes, Universitas Andalas, dan Universitas Indonesia," imbuh Dian.

Baca juga: Menristek: GeNose C19 Bisa Bangkitkan Kembali Pariwisata

Sebelumnya, GeNose C19 juga telah melalui fase-fase pengembangan dan penyempurnaan produk dengan lokasi uji coba di fasilitas pelayanan publik. Yaitu stasiun kereta api, terminal bus, dan pondok pesantren. "Dari pengembangan dan penyempurnaan ini menunjukkan hasil yang luar biasa menggembirakan," tutur Dian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com