Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendikbud: Presiden Minta Semua Guru Dapat Vaksin

Kompas.com - 25/02/2021, 15:17 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim mengatakan, Presiden Jokowi meminta semua guru, termasuk guru honorer memperoleh vaksin.

"Pak Presiden meminta saya, agar semua guru dan tenaga kependidikan dapat vaksin. Dan vaksinasinya selesai di akhir Juni 2021," ucap Nadiem dalam Instagram resminya, Kamis (25/2/2021).

Baca juga: Vaksin Guru Selesai, Mendikbud: Belajar Tatap Muka Sekolah Dibuka Juli

Dia mengaku, perjuangan mendapatkan vaksin guru dan tenaga kependidikan didukung oleh Presiden Jokowi dan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunawan Sadikin.

Setelah proses vaksinasi guru selesai, maka siswa dapat memulai proses belajar tatap muka di sekolah.

"Dengan sistem belajar tatap muka secara terbatas di tahun ajaran baru," sebut dia.

Nadiem telah menyatakan sehari yang lalu, meski sekolah sudah belajar tatap muka, tapi siswa dan guru harus tetap mematuhi protokol kesehatan.

"Kita ini harus bisa melatih kebiasaan baru, proses belajar tatap muka di sekolah dengan protokol kesehatan yang baik," tegas dia.

Dia mengaku, guru dan tenaga kependidikan menjadi prioritas vaksinasi tahap kedua, karena siswa di negeri ini sudah terlalu lama tidak belajar tatap muka di sekolah.

"Jadi esensinya itu, sekolah merupakan salah satu sektor yang sampai sekarang belum tatap muka. Dan risiko dari pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang terlalu lama itu sangat besar," ujar Mendikbud.

Karena risiko PJJ itu sangat besar untuk siswa, makanya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengambil tindakan cepat dan gesit, agar guru dan tenaga kependidikan bisa memperoleh vaksinasi.

Mungkin, lanjut dia, belajar tatap muka di sekolah tidak 100 persen akan dilakukan.

Baca juga: Nadiem Makarim: Guru Honorer Juga Peroleh Vaksin 2 Kali

"Tapi akan terjadi bisa dua kali seminggu atau tiga kali seminggu. Tapi dengan sistem protokol kesehatan yang harus dijaga," jelas dia.

Proses pemberian vaksin

Proses pemberian vaksin akan diberikan terlebih dahulu bagi guru sekolah dasar (SD), Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), dan Sekolah Luar Biasa (SLB).

Setelah itu diberikan kepada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

"Nah setelah itu baru diberikan kepada perguruan tinggi," sebut dia.

Dia menambahkan, proses itu dilakukan karena semakin muda tingkat sekolahnya, maka semakin sulit pula melakukan PJJ.

"Jadi mereka (SD, PAUD, dan SLB) memang yang membutuhkan interaksi fisik dan tatap muka. Walaupun tatap muka harus menggunakan protokol kesehatan dari Kemendikbud dan Kemenkes," terang Mendikbud.

Plt Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu pernah mengungkapkan, suntik vaksin tahap kedua untuk pekerja publik.

Lalu diberikan juga kepada masyarakat yang berusia di atas 60 tahun.

Pada tahap kedua pemberian vaksin, ada sebanyak 38.513.446 orang yang menjadi sasaran untuk disuntik vaksin.

Baca juga: Guru Tak Terdaftar Vaksinasi, Mendikbud: Bawa Surat Pernyataan Kepsek

Dari total itu, ada sebanyak 5.057.582 orang yang akan diberi vaksin. Mereka itu adalah guru, tenaga kependidikan, dan dosen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com