KOMPAS.com - Pakar Badan IPB, Muhammad Agil menyatakan, jenis Badak Sumatera berada diambang kepunahan.
Paling tidak dalam empat dekade terakhir, populasi Badak Sumatera mengalami penurunan dengan cepat, yakni hingga 90 persen.
Baca juga: 6 Cara Berkebun di Halaman Rumah dari Pakar IPB
Dia menuturkan, Badak Sumatera dinyatakan punah di Taman Nasional Kerinci Seblat pada 2015.
Pada waktu yang hampir bersamaan, populasinya juga diketahui menghilang dari Semenanjung Malaysia.
Kepunahan total di Malaysia, termasuk di wilayah Sabah, diumumkannya dua tahun lalu.
Lalu, fakta Badak Sumatera semakin mendekati kepunahan kian santer, ketika Badak Sumatera makin sulit ditemukan di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (BBS).
Saat ini, kalaupun masih ada, diperkirakan hanya tersisa 2-3 ekor saja di sana.
"Begitu pula di Way Kambas, diperkirakan sudah kurang dari 15 ekor Badak Sumatera yang tersisa. Niat untuk melakukan penyelamatan semakin menantang," kata dia melansir laman IPB, Minggu (14/2/2021).
Dia mengaku, Badak Sumatera merupakan satu-satunya spesies yang tersisa dari genus Dicerorhinus dan dikenal juga sebagai badak berambut paling primitif, yang kini hanya dimiliki oleh Indonesia.
Satwa itu telah masuk dalam kategori kritis (critically endangered) berdasarkan kriteria International Union for Conservation of Nature (IUCN).
Baca juga: IPB Tetapkan Seleksi Mahasiswa Baru Secara Online
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.