Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nori dari Kangkung dan Ikan Lele, Mahasiswa UWM Juara 1 LKTI

Kompas.com - 14/02/2021, 14:20 WIB
Mahar Prastiwi,
Albertus Adit

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebagai mahasiswa, meski dalam kondisi pandemi Covid-19, jangan berhenti untuk terus berkarya dan berinovasi. Bahkan kontribusi dari para civitas di perguruan tinggi sangat dibutuhkan dalam masa pandemi seperti ini.

Hal ini pula yang menginspirasi dua mahasiswi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Widya Mataram (UWM) Yogyakarta untuk berinovasi dalam hal ketahanan pangan.

Inovasi dari Nadella Ervietasari dan Fadilla Aidhatien Larasaty berupa Na Kung Kung: Nori dari Bahan Lokal dengan Rasa Lele sebagai Inovasi Bisnis ini berhasil mendapatkan juara 1 dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) mahasiswa tingkat nasional ke-2.

Kompetisi ini diselenggarakan oleh Universitas Duta Bangsa Surakarta pada akhir bulan Januari 2021 lalu.

Baca juga: Mahasiswa Wajib Baca, Ini 4 Tips Mencari Judul Skripsi yang Menarik

Timnya mengikuti LKTI dari seleksi artikel yang diikuti puluhan peserta hingga presentasi secara daring. Kompetisi ini diikuti 29 tim terbagi menjadi 3 kelompok berdasarkan tema karya yang dibuat.

Nori dari kangkung dan ikan lele

Nadella mengatakan, setelah ada pandemi Covid-19, sejumlah negara menerapkan kebijakan lock down. Di Indonesia sendiri juga menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Kebijakan ini tentu membawa dampak, termasuk pengurangan bahan impor dari negara yang tengah menerapkan kebijakan lock down.

"Kami membuat nori tapi tidak menggunakan bahan rumput laut. Kami menggunakan bahan lokal seperti daun kangkung dan ikan lele sebagai flavornya," kata Nadella kepada Kompas.com, Minggu (14/2/2021).

Dalam lomba karya tulis ilmiah ini, Nadella dan Fadilla juga mempraktikkan cara membuat nori dari kangkung dan ikan lele. Caranya, duri dan daging ikan lele dipisahkan kemudian digiling. Selanjutnya rendam menggunakan air di suhu 50 derajat celcius selama 10  menit. Kemudian dibungkus dan disimpan dalam freezer selama satu hari. 

Sedangkan daun kangkung sebanyak 500 gram dicuci dan dihancurkan. "Tulang dalam daunnya dipisahkan terlebih dahulu. Kemudian kangkung dicampur dengan daging ikan lele, direbus selama 20 menit. Setelah itu didinginkan dan dicetak di atas loyang dan dimasukkan ke dalam oven," beber mahasiswi semester 4 ini.

Bisa dijadikan bisnis masyarakat

Nadella menjelaskan, timnya memilih nori karena makanan ini sudah familiar dan dinikmati semua kalangan. Dengan membuat nori dari bahan lokal, harapannya bisa bersaing sampai ke pasar internasional.

Selain itu juga bisa dimanfaatkan masyarakat Indonesia sebagai bisnis di masa pandemi ini.

"Dengan memanfaatkan bahan sederhana dan biaya produksi yang relatif murah namun memiliki nilai jual yang tinggi. Harapannya masyarakat bisa membuatnya juga dan bisa dijadikan bisnis sehingga bisa meningkatkan ekonomi  masyarakat," imbuh Nadella.

Baca juga: Belajar Teknologi, Mahasiswa UKDW Lolos Program Bangkit 2021

Mahasiswa dan dosen berkiprah di bidang pendidikan

Sementara itu Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UWM, Prof. Ambar Rukmini menambahkan, sebagai institusi pendidikan tidak hanya mendorong para dosen, para mahasiswa juga selalu dimotivasi untuk berkiprah dalam bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

"Meski di tengah pandemi Covid-19, mahasiswa tetap berkreasi dan berinovasi dalam lomba penulisan karya tulis ilmiah dengan didasari penelitian dan studi literatur. Kami selaku pembimbing merasa bangga atas apa yang sudah dicapai merebut prestasi nasional," terang Guru Besar UWM Bidang Teknologi Pangan dan Gizi itu. 

Prof. Ambar menambahkan, pihak kampus terus mendorong para mahasiswanya agar aktif. Karena jika tidak diberi motivasi, mahasiswa kadang cenderung pasif. Apalagi pandemi seperti ini, pergerakan dan aktivitas juga sangat terbatas.

"Pendampingan yang intensif juga sangat diperlukan agar mahasiswa tetap berkarya. Jika ada kompetisi kami umumkan agar mahasiswa bisa ikut. Selain menambah wawasan, juga untuk memberi bekal tambahan yang bermanfaat. Sehingga tidak hanya mengikuti kegiatan perkuliahan saja," pungkas Prof. Ambar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com