Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suka Matematika dan Pemetaan? Jurusan Geodesi Bisa Jadi Pilihan

Kompas.com - 13/02/2021, 14:44 WIB
Mahar Prastiwi,
Albertus Adit

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bagi pelajar kelas 12 yang masih menimbang-nimbang ingin masuk jurusan apa saat di perguruan tinggi, ada salah satu jurusan kuliah yang menarik untuk dikulik lebih lanjut. Apalagi bagi kalian yang berminat di dunia pemetaan.

Geodesi adalah ilmu yang mempelajari tentang pengukuran dan perepresentasian dari bumi dan benda-benda langit lainnya. Termasuk medan gaya beratnya masing-masing, dalam ruang tiga dimensi yang berubah dengan waktu.

Melansir laman kagama.co, Sabtu (13/2/2021), Ketua Departemen Teknik Geodesi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Prijono Nugroho Djojomartono memberikan sedikit penjelasan tentang jurusan Geodesi dan prospek kerjanya.

Prijono mengatakan, di jurusan ini mahasiswa akan banyak dilatih menentukan posisi obyek yang kemudian direpresentasikan dalam bentuk peta.

Selain posisi yang benar, penentuan skala dan kualitas peta yang dihasilkan juga harus baik. Ini yang disebut dengan informasi geospasial.

Baca juga: Yuk Mengenal Jurusan Meteorologi ITB Berikut Prospek Kerjanya

"Bidang keilmuan lain akan mengisi informasi geospasial tersebut seperti pertanian, kehutanan, ESDM, dan sebagainya. Teknik Geodesi bertugas mengolah informasi spasial tersebut untuk menghasilkan informasi baru," kata Prijono.

Perlu kemampuan matematika yang kuat

Jika ingin masuk ke jurusan Geodesi, harus memiliki kemampuan matematika yang kuat sebagai dasar. Menurut Prijono, jika punya kemampuan matematika yang kuat, semua bisa ditangani. Pasalnya positioning dan mapping perlu ketelitian yang tinggi.

Dalam praktiknya, mahasiswa Geodesi harus paham analisis geospasial, untuk menentukan kesesuaian lahan pemukiman terdapat beberapa faktor yang harus dipenuhi.

Hal tersebut meliputi kelerengan, jenis tanah, ketersediaan air.

Tugas mahasiswa Teknik Geodesi untuk menganalisis faktor-faktor tersebut secara spasial. Agar bisa mengetahui standar yang harus dipenuhi oleh setiap faktor tersebut.

Banyak praktik dengan alat 

Sehingga untuk menentukan kesesuaian lahan pemukiman, harus memiliki kelerengan dan ketersediaan air dengan angka sekian dan lain sebagainya.

Prijono mengungkapkan, mahasiswa Geodesi kedepannya akan lebih sering bermain dengan alat. Namun hal ini juga punya tantangan besar yakni pada perkembangan teknologi.

Alat-alat pembelajaran di Teknik Geodesi tak terbilang murah. Semakin canggih, maka semakin mahal.

Baca juga: Tertarik Kuliah Teknik Industri? Ini Lho Prospek Kerjanya Nanti

Padahal di sisi lain, dana dari pemerintah minim. Sehingga departemen banyak memanfaatkan alumni yang bekerja di vendor untuk menyediakan peralatan.

"Improve alat merupakan salah satu upaya meningkatkan kualitas lulusan yang terlatih dan kompeten. Keterbatasan alat, menjadi tantangan," beber Prijono.

Prospek kerja

Untuk prospek kerja teknik geodesi:

  • Badan Informasi Geospasial (BIG)
  • Kementerian Agraria dan Tata Ruang
  • Badan Pertahanan Nasional (BPN)
  • LAPAN

Alumni jurusan Geodesi juga menyasar di bidang konstruksi seperti:

  • Kementerian PUPR
  • PT Waskita Karya

Selain di perusahaan tersebut, ada juga lulusan Geodesi yang bekerja di bidang:

  • Tambang
  • Bank
  • Kementerian Perhubungan
  • Tenaga pengajar di berbagai universitas
  • Mendirikan perusahaan sendiri yang berorientasi pada bidang keilmuannya

Bahkan para alumni sebagian besar telah mendapatkan posisi yang bagus di pekerjaannya.

Baca juga: Kuliah Teknik tapi Belajar Kedokteran, Ini Prospek Kerja Prodi Teknik Biomedis

"Sekarang banyak pekerjaan bagi lulusan Geodesi. Banyak tugas dan kebutuhan masyarakat yang harus dipenuhi. Sehingga alumni Teknik Geodesi setelah lulus, jarang ada yang menganggur," tutup Prijono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com