Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ragam Manfaat Anak Pelajari Bahasa Asing Menurut Psikolog

Kompas.com - 10/02/2021, 14:22 WIB
Mahar Prastiwi,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Selain bahasa ibu, mempelajari bahasa asing juga mendatangkan banyak manfaat. Selain mendukung anak di dunia kerja, dengan mempelajari bahasa asing juga bisa mendukung tingkat percaya diri dan memberikan konsep diri yang baik terhadap anak.

Hal ini disampaikan Psikolog Anak, Remaja dan Keluarga Ayoe Sutomo saat launching Cakap Mandarin For Kids, Rabu (10/2/2021). Menurut Ayoe, ada beberapa riset terkait usia emas anak bisa mempelajari bahasa asing. Ada beberapa hasil riset yang menyampaikan usia 4 hingga 12 tahun, ada pula periode emas anak mempelajari bahasa asing di usia 6-12 tahun.

Ayoe mengatakan, jika diambil benang merah, periode emas anak bisa mempelajari bahasa asing berada di usia 4-12 tahun. Di masa itu periode emas anak untuk mulai belajar bahasa asing di luar bahasa ibu.

Ayoe menjelaskan, di periode usia tersebut dinilai cukup bagus untuk mempelajari bahasa asing karena ada fungsi otak terkait dengan bahasa yang berkembang pesat di tahapan usia tersebut.

Baca juga: Berapa Usia Ideal Anak Belajar Bahasa Inggris?

"Dengan stimulasi bahasa yang masuk dan bagian otak yang sedang berkembang membuat proses pembelajaran jadi makin optimal," kata Ayoe.

Manfaat positif saat anak belajar bahasa asing

Ayoe menerangkan, bahasa bisa dikatakan sebagai satu jendela untuk melihat dunia. Saat mempelajari suatu bahasa, anak juga secara tidak langsung turut mempelahari budaya atau hal lain di negara tersebut. 

Dengan mempelajari bahasa asing, lanjut Ayoe, secara tidak langsung turut membuka banyak pengalaman dan kesempatan baru. Jika dilakukan sejak kecil otomatis kesempatan dan peluang itu juga terbuka sejak dini.

"Hal itu menjadi modal bagi anak dan meningkatkan percaya diri atas kemampuan yang dimilikinya," tutur Ayoe.

Baca juga: Belajar dari Orangtua Jepang Cara Menanamkan Disiplin pada Anak

Ketika anak merasa percaya diri, juga membuat anak memiliki konsep diri yang baik. Hal ini menjadi faktor yang mendukung saat dia dewasa kelak.

Ketika kemampuan itu dipupuk hingga dewasa, juga akan menyebabkan anak memiliki pemahaman sosial yang baik. 

Ciptakan networking di masa depan

Efeknya anak menjadi pribadi yang mudah bergaul dan punya banyak teman. Sehingga ke depan, ia akan mempunyai networking yang baik pula.

"Jaringan atau network ini penting banget. Ketika kemampuan (berbahasa asing) itu dipupuk terus, efeknya tidak hanya bisa berbahasa asing tapi juga secara psikologi anak dan sosial juga bagus dan menjadi modal besar ketika mereka dewasa," tandas Ayoe.

Baca juga: Akademisi UI: Begini 3 Tips Belajar Bahasa Asing bagi Anak

Selain itu, manfaat positif lainnya dengan mempelajari bahasa asing yakni meningkatkan kemampuan memori anak. Selain itu anak juga bisa mengambil kesimpulan dengan cepat dan mencari problem solving yang bisa digunakan saat mereka dewasa kelak.

Butuh suasana belajar yang menyenangkan

Ketika orangtua ingin anaknya bisa berbahasa asing, tentu membutuhkan upaya besar dan kegigihan. Pasalnya sering terjadi, anak bersemangat saat memulai sesuatu tapi di tengah jalan semangatnya menurun.

Dalam hal ini, orangtua harus mendampingi anak agar bisa menyelesaikan apa yang sudah dimulai. Sehingga anak juga terbiasa menghadapi permasalahan dan menyelesaikan tantangan yang dihadapi,

"Misalnya belajar dengan cara yang menyenangkan. Hal itu menjadi modal belajar yang penting. Anak akan lebih mudah memahami dan menangkap lebih cepat," jelas Ayoe.

Baca juga: Belajar dari Orangtua Korea Terapkan Disiplin Positif pada Anak

Beri reward pada anak

Seorang parent influencer Lina Amelia mengungkapkan, dampak positif ketika mempunyai kemampuan berbahasa asing. Meski ia lulusan SMA, ia bisa mendapatkan pekerjaan dengan penghasilan cukup besar karena kemampuan Bahasa Mandarin yang dimilikinya. "Karena sudah merasakannya, saya juga ingin mengajari keempat anak saya dengan  Bahasa Mandarin sejak dini," beber Lina.

Namun dia tak menampik jika mengajari anak sesuatu hal baru tentu ada tantangannya. Meski di awal anak bersemangat, tapi ketik proses belajar berlangsung kadang mood anak tidak bagus atau menolak untuk belajar. Oleh karena itu, Lina menerapkan sistem reward ketika anaknya ketika bersedia belajar Bahasa Mandarin. 

Baca juga: 5 Alasan Pentingnya Kenalkan Bahasa Ibu ke Anak Sejak Dini

"Jika anaknya mau diajak belajar, saya kasih sesuatu yang disukai. Misalnya es krim atau mainan," imbuh Lina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com