Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pakar Unair: Virus Nipah Bisa Berkembang di Indonesia

Kompas.com - 09/02/2021, 19:51 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Virus nipah masih asing terdengar di kuping masyarakat Indonesia. Padahal virus nipah ini sedang berkembang di Asia yang diakibatkan kelelawar pteropus.

Dosen Departemen Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Unair, Agung Dwi Wahyu Widodo mengatakan, kelelawar pteropus merupakan jenis kelelawar yang bisa ditemukan di Indonesia.

Baca juga: Pakar Unair: Virus Nipah Berpotensi Pandemi Jilid 2

Alhasil, tidak tertutup kemungkinan virus nipah akan berkembang di Indonesia dan menyebabkan masalah baru.

Virus nipah bisa menular dari hewan ke manusia, begitu juga sebaliknya.

"Jika dilihat dari letak geografisnya, Indonesia yang termasuk Asia Tenggara ini berdampak besar pada masuknya virus," ungkap Agung melansir laman Unair, Selasa (9/2/2021).

Agung mengaku, World Health Organization (WHO) juga telah menyebutkan jika kelelawar di Indonesia memiliki antibodi terhadap virus nipah.

"Jadi, sebenarnya mereka juga memiliki kesempatan menjadi sumber penularan virus," ucap dia.

Dia menjelaskan, dengan berkaca kejadian Covid-19 yang belum masuk ke Indonesia di Januari 2020. Tapi, virus itu langsung menyebar mulai Maret 2020.

Bahkan memasuki 2021, penyebaran virus Covid-19 belum mencapai titik akhir.

Karena itu, meski saat ini seluruh komponen tengah berjuang menghadapi Covid-19, persiapan dan pencegahan wabah virus nipah juga harus segera dilakukan.

Baca juga: Alasan Sinetron Ikatan Cinta Booming Menurut Pakar Unair

Pertama, melakukan surveillance sejak dini. Kemudian dengan hasil surveillance itu, kita bisa mendeteksi sejak dini keberadaan outbreak dari infeksi virus ini.

Kedua, mempersiapkan laboratorium khusus yang bisa mendeteksi virus Nipah.

"Jika hanya melakukan surveillance saja, kemudian kita tidak menerapkan cara mendiagnosanya, maka bisa lolos virus nipah," tegas dia.

Ketiga, mempersiapkan sarana dan prasana untuk merawat pasien yang terinfeksi virus nipah.

Gejala berat bisa terjadi 

Sebab, sampai saat ini belum ada obat atau vaksin untuk virus nipah.

Dia menambahkan, gejala berat seperti koma atau kejang bisa saja terjadi karena virus nipah.

Namun yang bisa dilakukan adalah hanya memberikan perawatan suportif.

Baca juga: Pakar Unair: Kenali Tingkat Parah Varises dan Cara Penyembuhannya

"Pasien juga bisa mengalami gagal napas, dan gangguan pernapasan lain gara-gara virus nipah. Tentunya butuh ventilator. Jumlah ICU yang cukup juga harus dipersiapkan," tukas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com