Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mulai 5 Februari, GeNose UGM Diaplikasikan bagi Penumpang Kereta Api

Kompas.com - 03/02/2021, 15:51 WIB
Mahar Prastiwi,
Albertus Adit

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Untuk mencegah penyebaran Covid-19, masyarakat yang hendak bepergian menggunakan alat transportasi umum harus membawa sejumlah persyaratan.

Salah satunya surat keterangan sehat dan tidak terpapar Covid-19. Syarat itu bisa berupa keterangan rapid test, swab antigen hingga swab PCR.

Alat screening temuan Universitas Gadjah Mada (UGM) GeNose C19 saat ini terus dikembangkan.

Salah satunya dimanfaatkan untuk memperlancar perjalanan calon penumpang transportasi umum. Bahkan alat ini sudah diujicobakan sebagai syarat perjalanan kereta api jarak jauh.

Baca juga: GeNose Dijual di Situs Online? UGM Imbau Masyarakat Waspada

GeNose jadi alat screening kereta api jarak jauh

Saat mengunjungi Stasiun Pasar Senen, Rabu (3/2/2021) guna meninjau uji coba penerapan GeNose C19, Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) sekaligus Kepala Badan Riset Inovasi Nasional Bambang Brodjonegoro menerangkan, adanya GeNose C19 ini diharapkan bisa memperlancar perjalanan calon penumpang.

Selain itu pada saat yang sama juga mampu menjaga keamanan penumpang dari kemungkinan paparan Covid-19.

"Penggunaan GeNose ini nyaman, mudah, murah, dan cepat. Kami harapkan GeNose bisa bermanfaat, di satu sisi menjaga protokol kesehatan 3M dan di sisi lain juga mulai mendorong adanya pemulihan ekonomi," jelas Bambang.

Bambang juga sangat mengapresiasi Kementerian Perhubungan yang sudah ikut serta memberikan dukungan dalam pemakaian hasil inovasi anak bangsa dalam upaya bersama menangani pandemi Covid-19 di Indonesia.

"Apresiasi kepada Pak Menhub dan Kementerian Perhubungan yang sudah memberikan dukungan pemakaian GeNose yang dilakukan pertama kali di Stasiun Pasar Senen ini," urai Menristek.

Baca juga: GeNose dan cePAD Bisa Jadi Andalan RI untuk Test Covid 19

Jika uji coba ini berhasil, lanjut Bambang, kedepan penggunaan GeNose bisa lebih luas. "Pemakaian bertahap sembari menyempurnakan sistem dan prosedurnya," imbuhnya.

Diluncurkan 5 februari besok

Sementara itu Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menambahkan, uji coba penerapan GeNose C19 selain di Stasiun Pasar Senen juga akan diterapkan di Stasiun Tugu Yogyakarta. Tepatnya pada 5 Februari 2021 mendatang.

"Kami membuat suatu rencana yang rinci dan detail agar penggunaan GeNose ini dapat secara efektif bisa dilakukan. Nanti tanggal 5 Februari ada di Stasiun Tugu dan Stasiun Pasar Senen. Kita lihat respon dan kebutuhan masyarakat seperti apa dan akan dilakukan bertahap," terang Budi Karya.

Secara terpisah Direktur Pengembangan Usaha dan Inkubasi UGM, Dr. Hargo Utomo, M.B.A mengungkapkan, saat soft launching implementasi GeNose di stasiun kereta api Tugu Yogyakarta, beberapa penumpang sudah mencoba untuk menggunakan GeNose.

"Mudah-mudahan implementasinya bisa berjalan dengan baik," ucap Hargo.

Sudah dapat izin edar

Hargo menuturkan, GeNose merupakan produk inovasi berbasis riset berupa hidung elektronik pendeteksi Volatile Organic Compound dalam napas manusia. Alat ini ditemukan oleh tim peneliti UGM yang dipimpin Prof. Kuwat Triyana.

Produk ini, lanjut Hargo, sudah mendapat izin edar dari Kementerian Kesehatan pada Desember tahun lalu.

Baca juga: GeNose UGM Dapat Izin Edar, Biaya Tes Cuma Rp 15-25 Ribu

Saat ini penggunaannya untuk screening Covid-19 bagi penumpang kereta api jarak jauh di wilayah Pulau Jawa disetujui oleh Satgas Covid-19 dalam Surat Edaran Nomor 5 Tahun 2021 tentang Perpanjangan Ketentuan Perjalanan Orang Dalam Negeri di Masa Pandemi Covid-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com