Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keren, Alumni ITS Ini Masuk Dalam Daftar Forbes 30 Under 30

Kompas.com - 03/02/2021, 14:15 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Salah satu anak bangsa, terpilih masuk ke dalam daftar Forbes 30 Under 30.

Sosok tersebut, adalah Muhammad Arif Susanto. Terpilihnya Arif, dikarenakan idenya yang kreatif

Ia mengolah kardus bekas menjadi furnitur dan dekorasi rumah, pameran, dan lain sebagainya.

Co-founder dari Dusdukduk ini, mampu membawa produk ciptaannya melanglang buana dan meraih deretan penghargaan sebagai salah satu inovasi produk ramah lingkungan yang dapat bersaing dengan produk bermaterial konvensional.

Awal mulanya, ia mendapat email pada awal tahun. Arif bercerita bahwa dirinya sempat menganggap e-mail dari Forbes yang ia dapat saat itu adalah spam atau penipuan.

Baca juga: Usia 25 Tahun, Mahasiswa Ini Raih Gelar Doktor Tercepat-Termuda FTUI

"Saya pikir itu hanya e-mail spam atau tidak asli sampai saat itu saya mendapat telepon langsung dari pihak Forbes,” ungkapnya dilansir dari laman its.ac.id

Ia mengatakan, predikat tersebut sangatlah sulit dicapai karena ada banyak tokoh-tokoh muda inspiratif di Indonesia.

Sebagai informasi, Arif dikenal dari usahanya mengolah kardus bekas menjadi produk interior rumahan hingga interior pameran.

Dengan nama usahanya yakni Dusdukduk, Arif telah dipercaya banyak instansi pemerintah hingga brand ternama seperti Honda dan H&M untuk menciptakan interior, instalasi berbahan kardus bekas.

Baca juga: Bukan Lulusan IT, Guru Les Ini Sukses Alih Profesi Jadi Data Engineer

Arif menceritakan, awal mula Dusdukduk lahir dari salah satu sudut kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), yakni di Departemen Desain Produk Industri (Despro) ITS.

Ide ini berawal dari tugas mata kuliah yang kemudian mendapat perhatian ketika dipamerkan pada pameran tugas kampus. Waktu itu, ada satu set kursi dan meja kardus yang dipamerkan.

Siapa sangka, ciptaannya mendapat respon hangat hingga Dusdukduk kebanjiran order.

Alumnus angkatan 2010 ini memaparkan dirinya beserta timnya sudah sejak awal berniat untuk membawa hasil karyanya ini menjadi wirausaha yang berprofit.

Oleh karena itu, pendapatan dari pesanan dan juga tunjangan dari berbagai kejuaraan yang diraih digunakan untuk mengembangkan Dusdukduk.

Dusdukduk, mampu membawa Arif dan tim meraih berbagai penghargaan. Misalnya, finalis Wirausaha Muda Mandiri hingga meraih Best Booth pada pameran CASA Indonesia. Dusdukduk juga banyak menghiasi pameran dari tingkat regional hingga internasional.

Baca juga: BUMN PT Amka Buka 6 Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S1

Dari tujuh tahun lebih berkiprah, sosok wirausahawan muda ini berhasil mendirikan PT Kreasi Karya Raya bersama timnya.

Sehingga semakin memantapkan kelegalan dari wirausahanya. Dusdukduk yang semula berfokus pada produk meja dan kursi, kini sudah melakukan diversifikasi produk.

Hingga 2021, sudah terdapat dua anak perusahaan yaitu Totoys.id yang memproduksi mainan anak-anak.

Lalu, ada Packimpact yang berfokus pada kemasan produk yang keseluruhannya berbahan dasar kardus bekas. Selain kedua produk baru ini, Dusdukduk juga menerima jenis-jenis olahan lain sesuai pesanan.

Baca juga: Mahasiswa ITS Ciptakan Kantong Plastik dari Kentang

Lelaki yang juga dosen di Universitas Ciputra ini mengatakan, pengembangan dirinya dan tim merupakan cara agar terus konsisten.

"Penghargaan ini juga dimaknai sebagai barometer bahwa usaha yang dirintis dari ilmu dari bangku perkuliahan dapat melahirkan produk-produk yang bersaing dan diminati masyarakat," ujarnya.

Hal tersebut pula yang selalu ia bawa dan tanamkan pada anak-anak muda untuk berani bermimpi dan berpikir besar.

Di sisi lain, Sejak 2013 hingga 2020 awal, omzet Dusdukduk yang selalu naik harus menurun akibat pandemi ini. Namun menurutnya, pandemi bukan akhir dari segalanya.

Duta Earth Hour Surabaya 2018 ini melihat bahwa pada masa pandemi ini ada kecenderungan bahwa masyarakat memulai usaha dan membutuhkan kemasan untuk produknya.

Dengan kondisi tersebut, instingnya langsung berpikir untuk merilis Packimpact sebagai jawaban dari kebutuhan masyarakat.

Baca juga: Beasiswa S2 Kominfo 2021 Dibuka, Ini Daftar Kampus dan Syarat

Dusdukduk juga mengoptimalkan media digital untuk pemasaran produknya mulai dari media sosial hingga laman web.

Arif mengungkapkan bahwa Dusdukduk ke depannya akan memanfaatkan media sosial untuk mengunggah konten-konten kreatif guna mengembangkan produk.

Hal ini didasari oleh durasi masyarakat berada di media sosial yang meningkat signifikan selama pandemi.

“Bukan tak mungkin bahwa dalam waktu dekat Dusdukduk menggarap konten video kreatif di YouTube atau platform lainnya,” bebernya.

Arif juga menyampaikan sedang mengembangkan inovasinya, terutama ide 15 anak perusahaan yang sudah dirancangnya sejak 2019 lalu.

Baca juga: Mahasiswa ITS Buat Aplikasi Layanan Rapid Test di Rumah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com