KOMPAS.com - Pemerintah masih menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) agar bisa menekan laju pertambahan kasus Covid-19.
Namun beberapa pihak menilai jika langkah ini sebenarnya kurang efektif karena mobilitas masyarakat tidak terlalu berubah.
Epidemiolog Universitas Gadjah Mada (UGM), dr. Citra Indriani, MPH menyebutkan, implementasi pembatasan kegiatan masyarakat di tengah pandemi Covid-19 harus lebih dipertegas dan dilaksanakan secara konsisten.
Kebijakan ini diharapkan dapat menekan laju penularan Covid-19 di masyarakat.
Menurut dr. Citra, pemberlakukan PPKM II dari berbagai kajian memang dinilai tidak efektif karena mobilitas masyarakat tidak terlalu berubah.
"Mobilitas masyarakat, masih saja tinggi. Karenanya implementasi di lapangan akan kebijakan PPKM perlu lebih diperketat lagi," terang dr Citra dalam siaran pers dari UGM kepada Kompas.com, Selasa (2/2/2021).
Baca juga: Ini Panduan Jika Mahasiswa Terkonfirmasi Positif Covid-19 Tanpa Gejala
Pelaksanaan PPKM jilid II, lanjut dr. Citra, diharapkan dapat menurunkan kasus Covid-19 di tanah air.
Namun sayangnya, fakta di lapangan berkata lain. Angka kasus tetap tinggi lebih dari 10 ribu kasus terjadi meskipun kebijakan PPKM II masih berlangsung.
"Akan tetapi PPKM II ini tetap ada andil dalam mencegah transmisi Covid-19 sebab jika tidak diterapkan bisa jadi kasusnya naik diangka 20 ribuan. Saat pembatasan tidak dilakukan justru makin tidak terkontrol," urainya.
Dosen Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM ini menegaskan, pemerintah perlu mengimbangi pelaksanaan PPKM dengan terus mendisiplinkan soal protokol kesehatan.
Baca juga: 25 Relawan Vaksin Positif Covid-19, Begini Penjelasan Guru Besar Unpad
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.