Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efektifkah GeNose di Stasiun KA? Simak Penjelasan Pembuat dan Epidemiolog UGM

Kompas.com - 01/02/2021, 20:09 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Direncanakan mulai 5 Februari 2021 besok, alat deteksi Covid-19 GeNose dari UGM akan digunakan di stasiun kereta api.

Adapun tahap awal, GeNose bakal digunakan di Stasiun Senen Jakarta dan Stasiun Tugu Yogyakarta. Tapi, seberapa efektif GeNose? Bagaimana cara penggunaannya?

Terkait hal itu, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengadakan bincang virtual "Kenapa GeNose?" yang disiarkan secara langsung melalui akun Instagram @kemenhub151, Senin (1/2/2021) sore.

Sebagai pembicara dr. Dian K. Nurputra, Sp.A., M.Sc., Ph.D (Anggota Peneliti/Pembuat GeNose) menjelaskan, alat buatan UGM ini sudah melalui berbagai tahap uji.

Baca juga: GeNose UGM Deteksi Covid-19 hingga 12 Ribu Orang per Hari

"Dulu dimulai dari pengujian pertama di ruang isolasi, kira-kira ada 80 pasien. Sedangkan tahap kedua uji klinis pada 2.000 orang," ujarnya.

Pada tahap ketiga dilakukan pada populasi bebas pada semua orang. Barulah semua data dikumpulkan dan disimpan pada data base di GeNose.

Tak hanya itu saja, usai mendapat ijin edar maka GeNose masih harus melalui uji klinik fase keempat atau disebut dengan post marketing surveillance.

"Tahap post marketing ini untuk menjaga kualitas dari GeNose itu sendiri. Karena sistemnya AI maka GeNose akan terus di update," terangnya.

Cara penggunaan

Pada kesempatan itu, dr. Dian juga menjelaskan cara penggunaan atau tahap seseorang yang akan diperiksa dengan GeNose, yakni:

1. Seseorang harus berpuasa setidaknya setengah jam atau satu jam sebelum diperiksa dengan GeNose. Atau sebelum diambil napasnya.

2. Embusan napas nanti akan disimpan pada kantong plastik. Prosesnya ialah pada embusan napas ketiga maka dimasukkan ke dalam kantong plastik.

"Dari embusan itu nanti akan dimasukkan ke saluran mesin GeNose yang terhubung dengan komputer. Barulah hasilnya bisa dilihat sekitar 3 menit," terangnya.

Protokol kesehatan yang utama

Sementara narasumber kedua ialah dr. Riris Andono Ahmad, MPH., Ph.D (Epidemiolog UGM) memberikan pandangannya sebagai epidemiolog.

"Saat ini, keperluan KAI ialah untuk mengamankan koridor perjalanan. Maka alat ini menjadi alat yang tepat untuk screaning calon penumpang," ungkapnya.

Terkait keakuratan teknologi GeNose, menurut dr. Dony, semua teknologi kesehatan itu sudah melalui tahapan yang sama.

Usai diregistrasi maka tetap ada tahap post marketing surveillance, sebab semua produk itu ada efek sampingnya. Karena itu, dia tetap memberikan saran kepada semua orang untuk tetap menjalankan protokol kesehatan.

Baca juga: Apresiasi GeNose dan CePAD, Menristek: Ini Upaya Pemulihan Ekonomi

"Meski sudah ada vaksin, alat deteksi Covid-19, tetapi yang paling utama ialah 3 M dan mengurangi mobilitas berlebih demi pengendalian pandemi bisa efektif," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com