Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komisi X DPR: Belajar Daring, Semua Harus Saling Menguatkan

Kompas.com - 31/01/2021, 15:24 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Selama hampir setahun, mayoritas siswa dan mahasiswa mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau belajar daring.

Terutama bagi orang tua siswa, hal ini menjadi pengalaman paling berharga karena mau tidak mau harus menjadi guru dadakan untuk mendampingi anaknya belajar daring.

Selain itu, guru juga mengalami hal yang sulit karena harus memberikan materi pelajaran secara daring. Tentu hanya kendala yang dialami dengan sistem pembelajaran daring.

Terkait hal itu, Komisi X DPR RI mengadakan kunjungan spesifik ke Kota Cilegon. Selain menyerap aspirasi terkait pendidikan, Komisi X juga membesarkan hati para pendidik.

Baca juga: Ini Catatan Komisi X DPR RI Terkait PAUD di Peta Jalan Pendidikan

Tentu agar tidak patah semangat dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini. Karena pandemi ini tidak hanya terjadi di Indonesia, melainkan terjadi di seluruh penjuru dunia.

Semua harus saling menguatkan

Menurut salah satu anggota Komisi X DPR, Putra Nababan, pandemi ini justru adalah waktu dimana semuanya harus saling menguatkan.

"Jangan melawan pandemi itu sendiri. Kenapa kita memaksakan diri untuk tetap sekolah bertatap muka, terus kita memaksakan diri untuk hadir fisik, untuk kuliah secara fisik dan bekerja secara fisik dan lain sebagainya," ujarnya seperti dikutip dari laman DPR RI, Sabtu (30/1/2021).

"Padahal kita tahu bahwa kita baru punya vaksin dan baru menuju ke tahap suntikan kedua," imbuhnya.

Karenanya, ia mengajak untuk bersama-sama turut menguatkan semua elemen pendidikan seperti guru, siswa dan tak kalah pentingnya saat ini adalah orang tua.

"Orang tua itu tidak pernah menempuh pendidikan sebagai guru, mereka tidak pernah disiapkan sebagai tenaga didik tapi mereka mendadak langsung jadi pendidik, langsung jadi guru di rumah masing-masing," terangnya.

Bersatu mengawal pendidikan

Disamping itu, peran dan keberadaan orang tua dalam mengawal pendidikan anak memang sering terlupakan.

Namun jika guru dan orang tua bisa bersatu, bisa kompak, bisa bersama-sama, tentunya mereka bisa mengawal pendidikan anak-anaknya.

Putra menilai, para pelajar saat ini sebenarnya tidak banyak yang melakukan protes, mereka sudah cukup adaktif dengan apa yang sedang dihadapi sekarang.

Dikatakan, pihaknya banyak mendengar protes yang itu justru dari orang tua dan guru. Kenapa? Karena guru belum mampu menyesuaikan diri bagaimana cara mengajar secara daring.

Baca juga: Komisi X DPR: Sekolah Tatap Muka Januari 2021 Harus Dikaji Ulang

Sedangkan orang tua yang terbiasa ditinggal anaknya bersekolah selama 7 jam, 8 jam, 9 jam, mendadak ada anak di rumah dari pagi sampai siang bahkan sampai sore.

"Nah penyesuaian seperti ini menurut saya akan memakan waktu agak lama. Bagaimana guru, orang tua dan anak didik kita bisa menyesuaikan," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com