KOMPAS.com- Semakin pesatnya dunia digital dan teknologi, semakin terbuka lebar pula aneka pekerjaan yang berkaitan dengan dunia digital.
Dari data World Economic Forum, pada 2020-2025 akan ada evolusi tenaga kerja akibat kemajuan teknologi. Anak generasi saat ini, juga sudah memiliki skill atau kemampuan yang berbeda jauh dengan generasi sebelumnya.
Otomatis, skill yang terintegrasi dengan dunia digital dan teknologi melahirkan model pekerjaan yang baru.
Meskipun, pada tahun 2020 hingga kini seluruh dunia terdampak pandemi Covid 19, di mana ekonomi dan kesehatan merosot tajam, nyatanya banyak masyarakat mampu beradaptasi dan beralih ke dunia digital.
Baca juga: Cara Cek Siswa Penerima Kartu Indonesia Pintar untuk SD-SMA
Misalnya, bisnis yang dikembangkan melalui online, hingga banyaknya aplikasi lifestyle dan pendidikan yang dapat diunduh.
Nah, merangkum dari Robologee, justru hal ini bisa menjadi peluang emas untuk generasi yang baru. Terutama, anak-anak yang sedang bertumbuh.
Anak-anak bisa diarahkan banyak kemampuan berkaitan dunia digital. Misalnya, keterampilan teknologi seperti pengkodean dan analitik data.
Namun sebelum diarahkan, anak-anak wajib memiliki satu keterampilan yang sangat penting dan harus ada. Yakni, pemecahan masalah atau problem solving.
Di sekolah, anak-anak sudah diajarkan bagaimana memecahkan masalah. Misalnya, memecahkan masalah soal matematika atau sains dan keilmuan lainnya.
Baca juga: Seperti Ini Cara dan Syarat Dapatkan Kartu Indonesia Pintar
Saat anak diajak melakukan pemecahan masalah, otomatis aktivitas ini membuat otak anak terus berkembang.
Tetapi keterampilan pemecahan masalah yang paling penting tidak diajarkan 99 persen di sekolah. Pemecahan masalah macam apa itu?
Yaitu pemecahan masalah berkaitan dengan sosial. Seperti masalah yang ada dalam suatu organisasi atau komunitas.
Menguasai keterampilan ini adalah kunci sukses untuk setiap orang tua yang ingin anaknya menjadi pengusaha sukses, atau menjadi ahli di perusahaan atau organisasi di mana pun.
Ada satu CEO yang bisa dijadikan contoh bagi orang tua dalam mendidik anak. Yakni, CEO Amazon Jeff Bezos. Selama membangun bisnisnya secara online, ia menyadari banyak masalah yang telah diselesaikan Amazon sebagai pasar online. Berikut daftar singkatnya:
Baca juga: 3 Jalur Masuk UI Ini Tawarkan Beasiswa dan Penyesuaian Biaya Kuliah
Nah, dari contoh di atas, kemampuan beradaptasi dengan dunia digital dan memecahkan masalah sosial yang dimiliki Jeff Bezos, memang diperlukan bagi generasi selanjutnya.