Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Universitas Terbuka Pastikan Kembali Membuka Jalur SNMPTN 2021

Kompas.com - 26/01/2021, 22:14 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Universitas Terbuka (UT) memastikan akan kembali membuka jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri atau SNMPTN 2021.

Kepastian ini diungkapkan Rektor UT, Prof. Ojat Darojat pada kegiatan "Ngobrol Virtual Bareng Rektor" atau “Ngovibrek” pada Senin, 25 Januari 2020 yang digelar daring. Acara ini merupakan pertemuan antara Rektor UT dengan mahasiswa Program Studi Sistem Informasi dan Teknologi Pendidikan dari jalur Beasiswa SNMPTN 2020.

"UT berkeinginan dilibatkan dalam skema SNMPTN karena saya memandang untuk pengembangan UT ke depan agar diterima masyarakat, kita membutuhkan orang-orang yang berprestasi baik dari sekolahnya," ungkap Rektor UT.

Prof. Ojat menyambung, "pemberian beasiswa ini seiring dengan upaya kita untuk memberikan kesempatan kepada anak-anak fresh graduate yang unggul secara akademik namun memiliki kendala secara biaya." 

Selain dua prodi di atas, Prof. Ojat menyaampaikan, rencananya tahun ini UT juga akan membuka dibuka SNMPTN untuk Fakultas Hukum Ilmu Sosial Ilmu Politik (FHISIP) dan Fakultas Ekonomi.

Namun, untuk tahap awal penyelenggaranya masih terbatas pada Unit Program Belajar Jarak Jauh (UPBJJ) Bandung, Lampung, dan Bogor.

Baca juga: Ingat! Lolos SNMPTN 2021 Tak Bisa Ikut SBMPTN dan Seleksi Mandiri

Perkuat integrasi IT dalam pembelajaran

Dalam kesempatan sama, Prof. Ojat menerangkan perbedaan skema SNMPTN UT dibandingkan dengan PTN lain di mana mahasiswa SNMPTN UT dari sisi uang kuliah tunggal (UKT) sepenuhnya ditanggung UT.

Awalnya, hasil diskusi UT dan Kemenristekdikti kala itu, UT diputuskan membuka SNMPTN pertama di tahun 2020 untuk Program Studi Teknologi Pendidikan dan Sistem Informasi karena kedua prodi ini dipandang memiliki konten kurikulum dengan penyelenggaraan IT dalam pembelajaran.

Harapannya, di masa depan integrasi IT dalam pembelajaran dapat semakin memperkuat proses pembelajaran di Indonesia.

"Saat ini sistem PJJ menjadi pilihan bagi masyarakat dalam meningkatkan kewaspadaan terhadap Covid-19. Banyak PTN dan PTS belajar ke UT bagaimana mengembangkan dan menyelenggarakan PJJ," ungkap Rektor UT.

Rektor UT menyampaikan masih banyak terjadi salah kaprah di masyarakt terkait PJJ. "Sebenarnya itu bukan praktik pembelajaran jarak jauh. Itu adalah praktik pembelajaran darurat yang dilakukan dari rumah," tegas Prof. Ojat.

Menurutnya, penyelenggaran PJJ harus memiliki sejumlah kaidah dan norma akademik dengan rujukan mutu dan bukan sekadar memindahkan pembelajaran ke aplikasi atau teknologi.

Perluas akses pendidikan tinggi

"UT merupakan satu-satunya PTN yang dirancang secara berbeda oleh Pemerintah. Di mana saat didirikan tahun 1984 ada segmen-segmen yang tidak bisa dilayani oleh PTN lain. Misal karena daya tampung PTN terbatas," jelas Prof. Ojat.

Selain itu, Ojat menjelaskan UT didirikan guna memfasilitasi orang-orang yang sudah bekerja namun masih ingin mengembangkan diri. "Selain itu pemerataan akses pendidikan tinggi juga merupakan tugas Pemerintah yang diemban UT," ungkapnya.

Saat ini UT, Rektor UT mengungkapkan pihaknya tengah melayani 300 ribu lebih mahasiswa. Hal ini sejalan dengan kata "terbuka" yang disandang UT.

Baca juga: Universitas Jember Rekrut 2.272 Mahasiswa Baru Lewat SNMPTN

"Terbuka maksudnya terbuka untuk semua orang. Untuk siapa saja. Selain itu, terbuka juga maksudnya terbuka tanpa dibatasi tempat, domisili. Di manapun dapat mengakses pendidikan," terangnya.

Prof. Ojat juga menegaskan menyampaikan nantinya ijazah yang dikeluarkan UT memiliki kredibilitas sama dengan PTN lain.

Di akhir acara, Rektor UT mengingatkan agar para penerima beasiswa SNMPTN 2020 memiliki karater unggul agar dapat sukses di tengah masyarakat.

Dengan adanya pertemuan ini diharapkan kedepan dapat dijadikan sebagai tradisi pertemuan Rektor UT dan segenap Pimpinan UT dalam menjalin tali silaturrahim dengan para mahasiswa UT lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com