Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus SMKN 2 Padang, PGRI: Guru Tak Boleh Paksa Siswa

Kompas.com - 25/01/2021, 12:23 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Seorang siswi non-muslim diminta mengenakan hijab oleh pihak SMKN 2 Padang, Sumatera Barat.

Kejadian itu langsung direspon oleh Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI), Unifah Rosyidi.

Baca juga: Kejadian SMKN 2 Padang, Mendikbud: Langgar UU dan Nilai Pancasila

Menurut dia, guru tidak boleh memaksakan kehendak siswa dan orang lain, sebagaimana yang terjadi di SMKN 2 Padang.

"Guru harus menunjukkan sikap unitaristik dan menjadi teladan dalam penumbuhan sikap asih, asah, dan asuh," kata dia dalam keterangannya melansir laman Instagram, Senin (25/1/2021).

Di masa yang akan datang, dia memohon peraturan daerah terkait seragam atau aturan lainnya, harus mempertimbangkan dan menghormati keberagaman latar belakang dan budaya siswa.

Dia juga mengimbau, agar guru-guru di seluruh Indonesia mengembangkan praktik pendidikan yang sesuai nilai-nilai pancasila dan kearifan lokal.

"Seperti toleransi, gotong-royong, persatuan dan kesatuan," sebut dia.

Dengan demikian, kebhinekaan suku budaya, bahasa, dan agama, menjadi modal sosial untuk kemajuan dan persatuan komponen bangsa.

Bukan menjadi sumber konflik pertikaian dan perpecahan.

"Guru harus menjadi faktor terwujudnya kohesi sosial yang teduh, aman, dan damai," tegas dia.

Dia mengaku, Kepala Sekolah SMKN 2 Padang telah meminta maaf atas kekeliruan dalam memahami dan melaksanakan kebijakan sekolahnya.

Baca juga: Mengenal SMKN 2 Padang yang Kini Jadi Polemik

"Kami harap masyarakat menerima permintaan dari SMKN 2 Padang," jelas dia.

Dia juga mengharapkan, agar semua pihak menyikapi masalah SMKN 2 Padang dengan bijak.

"Agar tidak mengganggu proses pembelajaran di sekolah SMKN 2 Padang dan demi menjaga keharmonisan di masyarakat," ungkapnya.

Langgar UU dan nilai Pancasila

Mendikbud Nadiem Makarim telah menyatakan, kejadian SMKN 2 padang merupakan bentuk intoleransi atas keberagamaan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com