KOMPAS.com - Beberapa hari ini, curah hujan cukup tinggi. Bahkan di beberapa daerah terjadi bencana tanah longsor dan banjir.
Ternyata, curah hujan atau perubahan iklim bisa dicegah. Tentu agar dampaknya tidak terlalu besar bagi kehidupan masyarakat.
Tapi, bagaimana cara mencegahnya? Merangkum akun Instagram Universitas Islam Indonesia (UII), Jumat (22/1/2021), ini penjelasan oleh Dosen Prodi Teknik Lingkungan UII, Dr.-Ing. Ir. Widodo Brontowiyono, M.Sc.
Perubahan iklim adalah suatu kondisi di mana iklim berubah, bukan karena faktor alam.
Baca juga: Dosen UII: Belajar SKS Ada Dampak Buruk, Ini Lho Tips Belajar Efektif
Faktor perubahan iklim secara mendadak yakni antropogenic, pengaruh intervensi manusia, pengaruh kegiatan manusia, limbah dan gas rumah kaca.
"Jangan kaget kalau iklim cepat berubah, karena limbah juga terus bertambah," ujarnya.
Jika perubahan iklim alami maka manusia, tumbuhan dan hewan akan bisa beradaptasi lebih mudah dan cenderung aman.
Namun ketika perubahan iklim terjadi mendadak atau signifikansi berubah, makhluk hidup termasuk kita cenderung susah untuk beradaptasi. Disamping itu, perubahan iklim yang mendadak dapat mengakibatkan bencana.
Misalnya di Yogyakarta:
1. Rata-rata curah hujannya adalah 2.100 milimeter/tahun.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.