Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usia 25 Tahun, Mahasiswa Ini Raih Gelar Doktor Tercepat-Termuda FTUI

Kompas.com - 22/01/2021, 11:26 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Dalam usia yang terbilang muda, yakni 25 tahun, Meka Saima Perdani berhasil meraih gelar doktor dari Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) dalam kurun waktu hanya 2,5 tahun.

Meka berhasil lulus dan tercatat sebagai doktor termuda dan tercepat menyelesaikan pendidikan di FTUI. Ia merupakan doktor ke-53 di Program Studi (Prodi) Teknik Kimia jenjang doktoral dan doktor ke-387 di Fakultas Teknik UI.

Dalam menempuh pendidikan doktor di FTUI, Meka mengaku mendapatkan dukungan dari para pembimbing dan promotor.

Baca juga: Beasiswa S1-S2 Brunei, Kuliah Gratis dan Tunjangan Rp 6 Juta Per Bulan

"Atmosfer pendidikan dan riset di FTUI sangat terasa sekali. Saya memperoleh kesempatan untuk melakukan kolaborasi internasional selama 9 bulan di Tokyo University of Agriculture and Technology, Jepang, untuk menyelesaikan penelitian saya," paparnya, seperti dilansir laman Universitas Indonesia, Jumat (22/1/2021).

Meka diterima di Program Studi Teknik Kimia FTUI di bawah bimbingan promotor Prof Heri Hermansyah dan ko-promotor Muhamad Sahlan.

Selain berhasil meraih gelar doktor dengan predikat terbaik, pengajar kimia di Universitas Pertahanan ini juga telah menulis dan memublikasikan 14 artikel pada berbagai jurnal internasional yang terindeks scopus.

Mahasiswa Ini Raih Gelar Doktor Tercepat dan Termuda FTUIDok. Universitas Indonesia Mahasiswa Ini Raih Gelar Doktor Tercepat dan Termuda FTUI

Meka merupakan salah seorang dari 243 peraih beasiswa Program Magister Menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU) batch III dari Ristek Dikti di FTUI.

Baca juga: BCA Buka Beasiswa Pendidikan, Kuliah Gratis dan Uang Saku Bulanan

Ia adalah lulusan pertama yang menyelesaikan studi doktoralnya. Beasiswa PMDSU ditawarkan bagi lulusan sarjana terbaik di Indonesia untuk melanjutkan kuliah magister hingga doktoral.

Beasiswa ini diberikan oleh pemerintah dalam rangka untuk meningkatkan kualitas para sarjana sehingga menjadi sarjana yang memiliki daya saing yang cukup kuat.

Program beasiswa ini disusun untuk meningkatkan kualitas pendidikan magister yang ada di Indonesia.

Topik disertasi yang diangkat Meka adalah pengembangan reaksi oksidasi kolesterol dengan memanfaatkan enzim sebagai sumber biokatalis.

Penelitian yang dilakukannya bertujuan untuk membentuk prototipe biosensor kolesterol melalui reaksi enzimatik, yang mana prototipe ini dapat dimanfaatkan di dunia medis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com