Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Sulawesi Barat, Mendikbud: 27 Sekolah Rusak

Kompas.com - 18/01/2021, 07:02 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Mendikbud Nadiem Makarim memperoleh laporan setidaknya ada 27 sekolah rusak karena gempa yang terjadi di Sulawesi Barat (Sulbar).

Sebagaimana diketahui, gempa berkekuatan 6,2 magnitudo mengguncang Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene, Sulawesi Barat pada Jumat (15/1/2021) dini hari.

Baca juga: Mendikbud: 8 Prioritas Merdeka Belajar 2021

"Saya turut berduka atas bencana yang terjadi di beberapa daerah, saya peroleh laporan ada 27 sekolah yang rusak," ucap Nadiem melansir laman Instagram resminya, Senin (18/1/2021).

Nadiem memastikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sudah menurunkan tim untuk membantu berbagai sekolah, guru, dan siswa yang terdampak gempa.

Dia memberikan salam hangat kepada guru dan siswa yang terdampak gempa di Sulawesi Barat.

"Semoga tetap semangat dalam situasi yang sulit dan kita dapat segera bangkit dari musibah ini," kata Nadiem.

Sebelumnyam Plt Kepala Biro Kerjasama dan Hubungan Masyarakat, Kemendikbud Hendarman telah menyebutkan, ada sebanyak 10 sekolah di Kabupaten Majene dan 14 sekolah di Kabupaten Mamuju yang mengalami kerusakan.

Lalu, ada juga 3 sekolah yang mengalami kerusakan di Kabupaten Mamasa.

Di kabupaten Mamuju, kata dia, lima sekolah dengan kondisi kerusakan kategori ringan yakni SDN Inp. Tajimane, SDN 2 Tapalang, SDN Serang, dan SDN Taan Galung, SMPN 3 Mamuju.

Baca juga: Mendikbud Tegaskan Formasi CPNS Guru Masih Ada

Sedangkan tiga sekolah dengan kondisi kerusakan kategori sedang, yakni SDN Inp. Kasambang, SMPN 2 Tapalang, dan SMAN 2 Tapalang.

"Sekolah dalam kondisi rusak berat yakni SMKN 1 Rangas, SMPN 2 Mamuju, TK Pembina Terpadu, TK Alquba Kasiwa, TK Aisyah Axuri, dan TK Anggrek Pampioang," ungkap dia.

Sementara di Kabupaten Majene, terdapat lima sekolah dengan kondisi kerusakan kategori berat antara lain TK Pertiwi Malunda, SDN 18 Inp. Banua, SDN 004 Mekatta, SMKS Bunga Bangsa, dan SMKN 6 Majene.

Dua sekolah dengan kerusakan kategori sedang adalah SDN 009 Sasende dan SDN 12 Inpres Pettabeang. Tiga sekolah dengan kerusakan kategori ringan antara lain SDN 16 Tanisi, SMP 1 Malunda, dan SMAN 1 Malunda.

"Sedangkan Kabupaten Mamasa terdapat tiga sekolah dengan kondisi kerusakan kategori ringan, yakni SDN 008 Pangandaran, SDN 10 Baruru, dan SMPN 4 Aralle," ucap Hendarman.

Dia menjelaskan, kerusakan kategori berat akibat gempa, antara lain bangunan sekolah dan dinding sebagian besar roboh.

Baca juga: Kemendikbud: 16 Provinsi Belum Siap Belajar Tatap Muka

Sementara itu untuk kategori sedang, yakni plafon sekolah jebol, atap roboh, ada beberapa dinding roboh dan retak sebagian.

"Untuk kategori ringan, plafon sekolah jebol, dinding retak, dan pagar roboh," tutur dia.

Kemendikbud turunkan tim

Dia menyatakan, Kemendikbud telah menurunkan tim untuk membantu satuan pendidikan pendidikan, pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik yang terkena dampak gempa.

Kemendikbud saat ini telah membuka Posko di dua lokasi, yakni Balai Pengembangan PAUD dan Pendidikan Msyarakat (BP PAUDDIKMAS) di Kabupaten Mamuju dan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) di Kabupaten Majene.

Bahkan, Kemendikbud telah turun ke lapangan dalam memberikan bantuan darurat kebutuhan pokok bagi para korban diantaranya makanan, pakaian, tenda darurat, dan peralatan belajar.

Baca juga: Mendikbud: Hanya Guru Honorer yang Lulus Seleksi Bisa Jadi PPPK

"Tim dari LPMP dan BP PAUDDIKMAS Sulawesi Barat langsung terjun ke lapangan untuk mendistribusikan bantuan pokok yang darurat bagi para korban," sebut Hendarman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com