Calon Mahasiswa, Intip 20 Prodi Soshum Paling Ketat di SNMPTN UI 2020

KOMPAS.com - Memang dalam menentukan program studi dan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) lewat jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2021 butuh pertimbangan yang matang.

Hal itu dikarenakan, bila calon mahasiswa lolos SNMPTN, maka tidak bisa ikut lagi UTBK-SBMPTN.

Baca juga: Kabar Baik, Masa Sanggah SNMPTN 2021 Diperpanjang hingga 7 Februari

Nah, bila kamu ingin masuk Universitas Indonesia (UI) lewat jalur SNMPTN 2021 untuk program studi Sosial Humaniora (Soshum), maka harus melihat pengalaman di SNMPTN UI 2020.

Melansir laman Instagram @utbk.id, Jumat (15/1/2021), menginformasikan bahwa ada 20 urutan prodi Soshum paling ketat atau banyak incaran di jalur SNMPTN UI 2020.

Daftar 20 prodi Soshum paling ketat di SNMPTN UI 2020

1. Ilmu Hubungan Internasional.
2. Ilmu Komunikasi.
3. Bahasa dan Kebudayaan Korea.
4. Sastra Inggris.
5. Manajemen.
6. Ilmu Psikologi.
7. Kriminologi.
8. Sastra Arab.
9. Ilmu Administrasi Negara.
10. Sastra Jepang.
11. Ilmu Perpustakaan.
12. Akuntansi.
13. Ilmu Administrasi Fiskal.
14. Ilmu Kesejahteraan Sosial.
15. Ilmu Hukum.
16. Antropolosi Sosial.
17. Bisnis Islam.
18. Sastra Jerman.
19. Sosiologi.
20. Ilmu Administrasi Niaga.

Apakah ada jurusan incaran kamu dalam daftar 20 prodi Sohum paling ketat di SNMPTN UI 2020. Apabila ada, maka harus bekerja keras dan berjuang.

Ketua Pelaksana LTMPT, Budi P Widyobroto telah menyarankan kepada calon mahasiswa yang mengikuti SNMPTN 2021, agar memilih prodi yang benar-benar disenangi.

Baca juga: 8 Cara Hitung Peluang Lolos di SNMPTN 2021

"Kalau senangnya satu ya satu saja, kalau dua senang, ya pilih dua, jangan sampai bila sudah diterima tidak dipakai," jelas Budi.

Pada SNMPTN 2021, setiap siswa dapat memilih dua program studi dari satu PTN atau dua PTN.

Namun, perbedaan dari tahun sebelumnya, jika peserta SNMPTN 2021 memilih dua program studi, maka salah satunya harus prodi di 1 PTN pada provinsi yang sama dengan SMA/MA/SMK asalnya.

Jika memilih satu program studi, maka peserta dapat memilih PTN yang berada di provinsi manapun.