Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksin Sinovac Halal, Pakar UGM: Tak Perlu Ada Gejolak Penolakan

Kompas.com - 12/01/2021, 16:07 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Vaksin Sinovac yang berasal dari China dinyatakan halal. Karena Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan fatwa bahwa vaksin tersebut halal.

Karena itu, Ahli Virologi Universitas Gadjah Mada (UGM), dr. Mohamad Saifudin Hakim, M.Sc., Ph.D., meminta masyarakat untuk tidak lagi mempersoalkan kehalalan vaksin Covid-19 Sinovac.

"Masyarakat sebaiknya tidak lagi mempermasalahkan halal haram karena MUI sudah menetapkan vaksin Sinovac halal dan suci," ujarnya seperti dikutip dari laman UGM, Selasa (12/1/2021).

"Jadi, seharusnya tidak perlu lagi ada gejolak untuk menolak vaksin," imbuhnya.

Baca juga: Apa Itu Kebiri Kimia? Ini Penjelasan Pakar UGM

Ada kelompok anti vaksin

Menurut Dosen Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKM) UGM ini, gerakan penolakan terhadap program vaksinasi telah ada dari dulu.

Gerakan penolakan ini akan terlihat lebih gencar ketika muncul program vaksinasi jenis baru yang ditetapkan oleh pemerintah.

"Ada kelompok anti vaksin garis keras yang mau diberi penjelasan sebaik apapun mereka akan menolak vaksinasi dengan bermacam alasan," tuturnya.

Dikatakan, tidak hanya menolak karena aspek halal haram saja, tapi keamanan, efektivitas, latar belakang anti medis, dan lainnya akan selalu dijadikan alasan.

Tak hanya itu saja, ada pula kelompok yang menolak program vaksinasi dikarenakan kebimbangan. Golongan ini menolak mendapatkan vaksin karena adanya miss-informasi yang diterima.

Namun, mereka biasanya akan mau menerima vaksin saat diberikan penjelasan secara rasional terkait keamanan dan efektivitas vaksin.

Untuk itulah dr. Hakim kembali mengimbau masyarakat untuk menghentikan polemik halal haram vaksin Sinovac. Pasalnya, MUI telah menyelesaikan semua prosedur dan tahap pemeriksaan vaksin hingga menetapkan vaksin Sinovac halal dan suci.

"Sebelum mengeluarkan fatwa, MUI telah melakukan studi dengan melihat langsung proses produksi dan mengkajinya. Kehalalan vaksin sudah diterbitkan dan saat ini tinggal menanti kepastian keamanan vaksin dari BPOM," jelasnya.

Kini BPOM tengah mengkaji efektivitas dan efek samping vaksin Sinovac hingga dinyatakan aman untuk diberikan ke masyarakat.

Semua vaksin ada efek samping

Menurutnya, semua vaksin memiliki potensi efek samping. Terdapat dua efek samping utama yang biasanya muncul setelah pemberian vaksin, yakni:

1. Pertama, efek samping lokal seperti nyeri, bengkak, dan kemerahan di sekitar tempat suntikan.

2. Kedua, efek samping sistemik seperti timbulnya demam.

Baca juga: Siswa, Ketahui Perbedaan Vaksin dan Imunisasi

"Semua vaksin tidak ada yang 100 persen aman, pasti ada efek sampingnya. Tetapi, manfaat yang diperoleh dari vaksinasi jauh lebih besar daripada efek sampingnya," tandas dr. Hakim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com