Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/01/2021, 15:40 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

Oleh : Nadira Yasmin | Gramedia Pustaka Utama

KOMPAS.com - Apa yang akan kamu lakukan ketika masalah datang menghampiri? Jawaban setiap orang mungkin bermacam-macam, tapi saya yakin ada satu jawaban yang sama, yaitu "curhat".

"Curhat" atau curahan hati telah menjadi cara bagi banyak orang untuk sedikit meringankan masalah yang sedang dihadapi. Sosok yang menjadi tempat curhat bisa siapa pun, mulai dari orangtua, saudara, pasangan, atau sahabat.

Meskipun sosok ini tidak selalu bisa menghadirkan solusi, kesediaannya untuk mendengarkan keluh kesah kita tetap bisa membantu.

Untuk masalah lebih rumit, pelik, personal, dan sensitif, kita sering kali tidak bisa mengandalkan tempat curhat terdekat. Karena itulah hadir sosok tempat curhat profesional, seperti psikolog, psikiater, atau terapis.

Selain mendengarkan, mereka juga bisa menghadirkan solusi untuk masalah kita. Satu pertanyaan sempat terlintas di benak saya: kepada siapa para profesional ini curhat?

Baca juga: Menemukan Alasan untuk Tetap Hidup

Satu cerita, dua sisi

Jawabannya ternyata saya temukan ketika membaca buku "Semua Orang Butuh Curhat". Buku dengan judul asli "Maybe You Should Talk to Someone"  ditulis psikoterapis andal dari Los Angeles, Lori Gottlieb.

Kehidupan nyaris sempurnanya tiba-tiba hancur berantakan. Sebagai seorang terapis, dia tetap hadir di kantornya setiap hari untuk mendengarkan curhat para pasiennya tentang masalah mereka masing-masing, ketika dia juga sedang berkutat dengan masalahnya sendiri.

Akhirnya, dia memutuskan untuk mencari terapis untuk dirinya sendiri.

Ketika duduk di kursi terapis, kemudian duduk di kursi pasien, Gottlieb menyadari bahwa curhat para pasiennya—seorang produser Hollywood yang mementingkan diri sendiri, seorang pengantin baru yang didiagnosis menderita penyakit ganas, seorang warga senior yang mengancam akan mengakhiri hidup di hari ulang tahunnya jika hidupnya tidak menjadi lebih baik, dan seorang wanita berusia dua puluhan tahun yang tidak bisa berhenti bergaul dengan orang yang salah—memiliki kesamaan dengan curhat yang dia bagi kepada terapisnya.

Ditulis berdasarkan pengalaman pribadi dengan tambahan humor dan gaya bercerita yang ringan, Gottlieb membimbing kita untuk melihat satu cerita dari dua sisi, yaitu sisi pasien dan terapis.

Bahwa siapa pun bisa memiliki masalah dan siapa pun boleh curhat, tak terkecuali seorang terapis.

Secara pribadi, buku ini menyisakan rasa nano-nano. Saat membacanya, saya menemukan diri tergelak, mengangguk, dan menangis. Sungguh sebuah buku yang memukau dan membukakan mata.

Informasi lengkap resensi buku dalam Bincang Buku dapat diakses melalui: https://www.gramedia.com/products/semua-orang-butuh-curhat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com