KOMPAS.com - Hampir seluruh lini bisnis membutuhkan tenaga kerja praktisi data guna pengolahan data perusahaan. Tak main-main, di Indonesia kebutuhan akan praktisi data mencapai angka 9 juta orang.
Bahkan, Presiden Jokowi menyebut data sebagai kekayaan baru, yang lebih berharga dibanding harga minyak. Oleh sebab itu, banyak orang yang kini berlomba-lomba untuk menempati posisi tersebut.
Sayangnya, besarnya angka kebutuhan tidak diimbangi dengan sumber daya manusia yang ada.
Padahal, di era revolusi industri 4.0 ini banyak perusahaan maupun instansi yang sudah semakin membuka mata akan pentingnya data.
Baca juga: Calon Mahasiswa Dapat Ajukan KIP Kuliah di Seleksi Masuk PTN 2021
Data dianggap sebagai harta yang memiliki nilai tinggi, yang berguna untuk melihat berbagai kebutuhan bisnis. Oleh sebab itu, kini banyak orang yang tertarik untuk bisa berprofesi sebagai praktisi data.
Melansir DQLab Universitas Media Nusantara (UMN), ada sejumlah jurusan kuliah yang paling banyak diincar untuk profesi data.
Kebanyakan dari mereka yang terjun ke industri data adalah mereka yang memiliki latar belakang pendidikan Science, Technology, Engineer, & Math (STEM).
Akan tetapi tidak menutup kemungkinan bagi mereka yang non-STEM, sebab siapa pun berkesempatan untuk menjadi seorang praktisi data tanpa memiliki latar belakang pendidikan tertentu.
Baca juga: 5 Kampus Jurusan Ilmu Komputer Terbaik di Indonesia Versi THE WUR 2021
Seseorang yang memiliki latar belakang pendidikan matematika dinilai dapat lebih siap menghadapi industri data yang sesungguhnya dan berpeluang besar untuk terjun ke dunia data.
Berkuliah di jurusan ini akan membuat kamu memiliki kemampuan untuk menerapkan algoritma statistika dalam konteks bisnis untuk melakukan pemodelan data exploratory, predictive, dan prescriptive guna menghasilkan rekomendasi dengan tingkat akurasi yang tinggi menjadi bekal penting dan sangat dicari perusahaan.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.