KOMPAS.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim memaparkan sejumlah capaian Kemendikbud melalui Program Merdeka Belajar di tahun 2020.
Capaian tersebut dipaparkan Nadiem dalam taklimat media secara daring, Selasa (5/1/2020).
Nadiem mengatakan, ada satu prinsip dasar yang selalu dipegang Kemendikbud dalam menetapkan segala kebijakan maupun program, yaitu apa yang terbaik untuk para murid dan guru.
"Itu jadi prinsip dasar dari semua kebijakan kita dan prinsip dasar semua inisiatif Merdeka Belajar yang terjadi," jelas Nadiem.
Baca juga: Mendikbud Nadiem: Ada 3 Dosa di Sekolah yang Tidak Boleh Ditoleransi
Merdeka Belajar sendiri merupakan program yang dicanangkan Nadiem sebagai salah satu langkah transformasi pendidikan di Indonesia.
Menurut Nadiem kata "Merdeka Belajar" paling tepat digunakan sebagai filosofi perubahan dari metode pembelajaran yang terjadi selama ini.
Sebab, dalam "Merdeka Belajar" terdapat kemandirian dan kemerdekaan bagi lingkungan pendidikan menentukan sendiri cara terbaik dalam proses pembelajaran.
“Kenapa kami memilih "Merdeka Belajar" dari awal? Jawabannya ada dua, pertama filsafat Ki Hadjar Dewantara menginspirasi saya dan tim saya mengenai dua konsep, satu adalah kemerdekaan, kedua adalah kemandirian,” kata Nadiem, Agustus 2020 lalu.
Baca juga: Calon Mahasiswa Dapat Ajukan KIP Kuliah di Seleksi Masuk PTN 2021
Nadiem memaparkan sejumlah transformasi pendidikan di Indonesia melalui program Merdeka Belajar yang telah berjalan dari episode 1-6 tahun 2020.
1. Merdeka Belajar Episode 1
Terkait penggantian UN, Nadiem menjelaskan, mengganti UN dengan AN bertujuan agar tidak ada lagi diskriminasi bagi murid yang tidak mampu mem-bimbel-kan anak. Sebab, AN akan menjadi evaluasi kepada sekolah dan sistemnya.
"Tidak hanya menilai aspek kognitif namun juga survei karakter nilai-nilai Pancasila dan survei lingkungan belajar. Buka hanya angka dari pada pencapaian atau menghapal ilmu dari berbagai macam pelajaran," terangnya.
Baca juga: Cerita Mendikbud Nadiem Pernah Jadi Korban Bullying di Sekolah
2. Merdeka Belajar Episode 2: Kampus Merdeka
3. Merdeka Belajar Episode 3: Penyesuaian Dana BOS
"Tidak ada lagi kepala sekolah-kepala sekolah yang harus menalangi uang operasionalnya di masing-masing daerah karena Dana BOS ditransfer langsung ke rekening sekolah," kata Nadiem.
Termasuk, lanjut Nadiem, memberikan fleksibilitas bagi sekolah untuk menggunakan dana tersebut karena sekolah yang paling tahu apa kebutuhan murid-muridnya.
Baca juga: Kampus Swasta Ini Raih Predikat 4 Star di Pemeringkatan Dunia
4. Merdeka Belajar Episode 4: Organisasi Penggerak
Nadiem menyebut, Program Organisasi Penggerak (POP) memberikan kesempatan kepada organisasi yang bergerak dalam bidang pendidikan untuk membuktikan kemampuan mereka mentransformasi sekolah.
5. Merdeka Belajar Episode 5: Guru Penggerak
Guru Penggerak, terang Nadiem, merupakan program transformasi kepemimpinan sekolah.
"Di mana guru-guru penggerak akan diidentifikasi dan dilatih untuk menjadi calon-calon Kepala Sekolah, pengawas dan pengajar guru di masa depan Indonesia," imbuhnya.
6. Merdeka Belajar Episode 6: Transformasi dana pemerintah untuk pendidikan tinggi
Mencakup tiga terobosan yang diharapkan mampu meningkatkan kualitas pendidikan tinggi Indonesia, salah satunya mencakup delapan Indikator Kinerja Utama (IKU) yang menjadi landasan transformasi pendidikan tinggi.
"Delapan IKU itu mendorong universitas untuk mencari mitra di lautan terbuka, mendorong universitas mengundang praktisi untuk mengajar, mendorong mahasiswa dan dosen keluar dari kampus dan mendorong riset yang bisa diterapkan dan bermanfaat untuk masyarakat," pungkas Nadiem.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.