Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UI Kerek Kemampuan Anak Penyandang Autis di Masa Covid-19

Kompas.com - 05/01/2021, 12:10 WIB
Dian Ihsan,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Universitas Indonesia (UI) melalui Fakultas Ilmu Keperawatan berkolaborasi dengan tiga sekolah khusus austisme, yaitu Rumah Autis Bekasi, Lentera Asa (LenSa), dan Puta Fitri.

Kegiatan ini sebagai bentuk pengabdian masyarakat dalam mengoptimalisasi peran orangtua dan guru dalam membantu kemampuan beradaptasi anak penyandang autis di tengah pandemi Covid-19.

Baca juga: Kemendikbud: Anak Berkebutuhan Khusus Harus Peroleh Pendidikan

Kegiatan ini diikuti oleh 64 orangtua dan guru dari tiga sekolah autis tersebut.

Kegiatan ini diketuai oleh Ria Utami Panjaitan. Pelaksanaannya selama dua kali, yakni sesi pemberian materi pada 5 Juni 2020- 3 Juli 2020, lalu sesi monitoring dan evaluasi pada 31 Oktober- 3 November 2020.

Materi pertama yang diberikan ke guru dan orangtua dari Suzy Yusna Dewi terkait perlukah terapi psikofarmaka saat anak belajar dari tumah dan optimalisasi peran guru ABK dalam pengayakan kurikulum saat belajar dari rumah.

Materi kedua disampaikan oleh Rena Lativa tentang cara mengelola emosi orang tua saat anak belajar dirumah dan cara mengelola emosi anak saat belajar dirumah.

Materi ketiga disampaikan oleh Ririn Chaerul Jannah tentang aktivitas sensori integrasi dengan media yang ada di rumah.

Materi keempat disampaikan oleh Achir Yani S. Hamid terkait upaya menciptakan keluarga sehat jiwa di tengah pandemi Covid-19.

Materi kelima disampaikan Riska Amalya Nasution membahas lebih jauh tentang Covid-19. Materi keenam disampaikan oleh Ice Yulia Wardani tentang manajemen stres di masa pandemi Covid-19.

Materi terakhir disampaikan oleh Ria Utami Panjaitan tentang kerjasama dalam keluarga saat anak belajar dari rumah.

Baca juga: Mendikbud Nadiem: Anak Berkebutuhan Khusus Mampu Hasilkan Karya Luar Biasa

Pada saat kegiatan, Ria bersama tim melakukan pretest setelah semua kegiatan selesai. Hasilnya menunjukkan, 30 persen kemampuan adaptasi anak autisme normal, 12 persen borderline, dan 58 persen abnormal.

"Setelah mengikuti kegiatan, hasil posttest peserta mengenai kemampuan adaptasi anak autisme menunjukkan 34 persen normal, 14 persen borderline, dan 52 persen abnormal," kata Ria lewat siaran persnya, Selasa (5/1/2021).

Banyak manfaat yang didapat

Ria mengaku, berdasarkan hasil evaluasi berupa wawancara langsung kepada orangtua dan guru, diperoleh respons positif atas kegiatan ini.

Para peserta menyatakan bahwa mereka memperoleh manfaat berupa bertambahnya pengetahuan dan wawasan mengenai kesehatan keluarga, penanganan emosi individu dan keluarga.

Tak kalah penting mereka jadi tahu bagaimana menghadapi bahaya Covid-19 bagi keluarga dan khususnya pada ABK.

"Selain itu, secara tidak langsung kegiatan ini sangat membantu terutama orang tua dalam meningkatkan kemampuan adaptasi anak mereka," ungkap Ria.

Dia berharap, agar kegiatan serupa dapat dilanjutkan oleh pihak sekolah maupun pelayanan lainnya, agar dapat meningkatkan kemampuan adaptasi anak autis.

Baca juga: 3 Strategi Atasi Tantangan PJJ Anak Berkebutuhan Khusus

"Bukan hanya saat kondisi pandemi Covid-19 saja, tetapi diharapkan dapat diterapkan seterusnya oleh orangtua dan guru dalam meningkatkan kemampuan anak autis," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com