Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/12/2020, 17:26 WIB
Dian Ihsan,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebanyak 88 Kepala Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dinyatakan lulus menjadi Chief Executive Officer (CEO) oleh Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB. Hal itu setelah mereka mengikuti pendidikan dan pelatihan peningkatan kapabilitas manajerial Kepala SMK berbasis industri.

Mereka diharapkan menjadi CEO yang mampu merespon perkembangan dinamika industri dan dunia kerja, serta memiliki kemampuan berwirausaha.

Baca juga: Siswa SMK Bisa Dapat Gelar D2 Melalui Program Jalur Cepat

Kegiatan pelatihan yang dilaksanakan selama 42 hari ini merupakan hasil kerjasama antara FEM IPB dengan Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI), Direktorat Jendral Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Wakil Dekan bidang Sumberdaya, Kerjasama dan Pengembangan FEM IPB, Tanti Novianti mengatakan, pelatihan ini melibatkan sekitar 20 dosen dari IPB yang menjadi pengisi materi sekaligus coach atau pembimbing.

Dari 88 peserta yang mengikuti pendidikan dan pelatihan (diklat), kata Tanti, 100 persen dinyatakan lulus, dengan 43 persen memiliki predikat sangat memuaskan dan sisanya 57 persen dengan predikat memuaskan.

Dia berharap, setiap lulusan yang telah menjadi CEO bisa memiliki modal dasar untuk lebih mengembangkan sumber daya manusia (SDM) Indonesia.

"Dengan menghasilkan lulusan SMK yang lebih berdaya saing di dunia usaha dan dunia industri, serta mampu berwirausaha," ungkap Tanti melansir laman IPB, Kamis (31/12/2020).

SMK jadi pilar pembangunan bangsa dan negara

Dekan FEM IPB, Nunung Nuryartono mengaku optimis SMK ke depannya akan menjadi pilar penting di dalam pembangunan bangsa dan negara.

SMK, lanjut Nunung, akan menjadi pilar-pilar dasar bagi terobosan-terobosan dalam pembangunan nasional dengan mengembangkan keterampilan anak-anak Indonesia.

Baca juga: Lulusan Siap Kerja, Kemendikbud: SMK Jangan Dipandang Sebelah Mata

Dia juga mengingatkan pentingnya winning culture, khususnya berkolaborasi. FEM dan IPB secara keseluruhan akan sangat senang untuk sama-sama dalam melanjutkan kerjasama yang telah dibangun selama diklat ini.

"Dengan tujuan untuk bersinergi memajukan pendidikan vokasi, khususnya SMK dan juga Indonesia ini," ucap Nunung.

Koordinator Kemitraan dan Penyelarasan SMK dengan DUDI, Sariyadi Guyatno menyampaikan rasa terimakasihnya karena IPB dan FEM telah mendukung pengembangan vokasi dan SMK lewat peningkatan kapabilitas manajerial Kepala SMK berbasis industri ini.

"Jika bapak dan ibu Kepala Sekolah diibaratkan sebagai tentara, maka IPB telah membekali bapak dan ibu dengan persenjataan dan kendaraan yang lengkap untuk maju ke medan perang," jelas Sariyadi.

Bekal itu berupa materi dan sharing pengalaman dengan para CEO ini dapat digunakan para Kepala SMK.

Baca juga: 7 Jurusan Kuliah Ini Cocok untuk Lulusan SMK

"Harapannya bekal tersebut dapat diadopsi ke SMK masing-masing guna menghantarkan lulusan SMK menjadi individu kompeten yang dapat menatap masa depan lebih optimis, memajukan SMK, dan Indonesia secara keseluruhan," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com