Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Kontribusi dan Capaian UGM Selama Pandemi

Kompas.com - 21/12/2020, 07:20 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Seluruh bangsa hingga kini masih dibayang-bayangi pandemi Covid-19. Tak terkecuali bangsa Indonesia yang setiap hari terjadi penambahan kasus Covid-19.

Selain berbagai stake holder, institusi pendidikan tinggi juga terus berupaya berinovasi. Tentu tujuan utamanya ialah meredam pandemi di tanah air.

Karena tantangan yang begitu berat ini, tak menghentikan Universitas Gadjah Mada (UGM) berinovasi untuk tetap mengabdi kepada masyarakat dalam penanggulangan pandemi.

"Pandemi telah mempercepat perubahan di semua lini kehidupan, termasuk dunia pendidikan tinggi," ujar Rektor UGM, Prof. Panut Mulyono pada puncak peringatan Dies Natalis ke-71 UGM, Sabtu (19/12/2020).

Baca juga: Covid-19 Menular Lewat Mata? Ini Kata Guru Besar UGM

"Perubahan tidak perlu ditolak, tetapi justru kita manfaatkan untuk berinovasi dan memimpin pembangunan SDM unggul," imbuh Prof. Panut seperti dikutip dari laman UGM.

Dalam penanganan pandemi ini, UGM berkomitmen untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara. Ada beberapa hal yang telah dilakukan UGM selama pandemi.

1. Adaptasi pembelajaran

Karena pandemi Covid-19 menyebabkan terhentinya kegiatan belajar mengajar (KBM) secara luring sehingga mendorong adaptasi dan upaya resiliensi di dunia pendidikan tinggi.

UGM merespons secara cepat kondisi darurat tersebut dengan menerapkan KBM secara daring sejak 16 Maret 2020 lalu. Penerapan KBM daring menjadi pendorong implementasi pemanfaatan teknologi digital dalam pembelajaran yang sebenarnya telah diakselerasi sejak tahun 2018.

2. Pengabdian masyarakat

Menurut Panut, pandemi Covid-19 telah mendorong UGM untuk melakukan penekanan/perubahan pada berbagai kegiatan pengabdian kepada masyarakatnya. Mitigasi bencana pandemi Covid-19 dijadikan sebagai tema dalam banyak kegiatan pengabdian masyarakat.

Hingga akhir tahun 2020 KKN PPM bertema besar mitigasi pandemi berhasil diselenggarakan secara daring di 236 unit yang tersebar di 27 provinsi Indonesia dan melibatkan 5.181 mahasiswa.

Tim Disaster Response Unit (DERU) UGM juga telah mendistribusikan obat-obatan dengan total sekitar 146 ribu perlengkapan kesehatan dan lebih dari 2.500 liter hand sanitizer serta disinfektan ke 497 lembaga rumah sakit, faskes pratama, dan pemda di 22 provinsi.

3. Penelitian dan kemahasiswaan

Meski pademi, produktivitas dalam berinovasi para peneliti dan dosen UGM juga tidak surut. Hal ini tercermin selama kurun waktu 2020 UGM menghasilkan kekayaan intelektual sejumlah 605 judul yang terdiri dari 123 paten, 462 hak cipta, 10 merek, dan 10 desain industri.

Dengan penambahan jumlah tersebut secara akumulatif kekayaan intelektual UGM hingga 2020 sebanyak 1.883 dengan 91 diantaranya merupakan paten telah mendapatkan sertifikat paten. Pada tahun 2020 UGM berhasil mendapatkan penghargaan peraih paten tertinggi kategori universitas dari Kemenkumham.

Mahasiswa UGM pun terus mengukir prestasi di tengah pandemi. Hingga akhir November 2020 tercatat sebanyak 837 medali yang berhasil diraih dengan capaian 67 medali emas tingkat internasional, 261 medali tingkat nasional, dan 14 medali tingkat regional.

4. Capaian internasional

Dalam penjaminan mutu eksternal UGM telah mendapatkan akreditasi dan sertifikasi internasional yang masih aktif sebanyak 38 program studi dari berbagai lembaga akreditasi internasional.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com