Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Webinar IPB: Begini Menjaga Kesehatan Mental Anak Saat Pandemi

Kompas.com - 14/12/2020, 14:36 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Seorang ibu memiliki peran penting dalam membentuk karakter anak. Terlebih dalam masa pandemi Covid-19 ini, anak-anak rentan mengalami stres karena harus di rumah terus.

Terkait hal itu, Agrianita IPB University menggelar webinar tentang peran ibu dalam membentuk karakter anak, Sabtu (12/12/2020). Webinar tersebut diselenggarakan dalam rangka menyambut hari ibu yang akan jatuh pada hari Selasa, 22 Desember 2020 mendatang.

Menurut Retna Widyawati selaku Ketua Agrianita IPB University, keluarga merupakan unit sosial terkecil dari masyarakat. Keluarga juga menjadi lingkungan pendidikan pertama dan utama dalam kehidupan seseorang.

Baca juga: Orangtua, Ini 6 Tips Jadi Teman Akrab Anak Remaja

"Sehingga keluarga memiliki peranan yang sangat penting dalam menerapkan pola asuh yang sesuai dalam pembentukan karakter dan kepribadian yang luhur," ujar Retna dikutip dari laman IPB University, Senin (14/12/2020).

Dunia pendidikan terus berbenah

Hal yang sama juga diungkapkan, Rektor IPB University Prof. Arif Satria. Menurutnya, era perubahan saat ini harus disambut dengan dunia pendidikan terus berbenah dan keluarga yang mulai membangun sinergi dengan aktivitas pendidikan formal.

Dengan demikian, akan dihasilkan manusia unggul yang penuh dengan optimisme, growth mindset, kepercayaan diri, serta integritas.

"Bangsa Indonesia memerlukan karya-karya besar yang hanya bisa dihasilkan oleh generasi yang memiliki growth mindset, pembelajar tangguh dan lincah. Ketika kita bekerjasama, kita bisa menghasilkan inovasi, memberikan inspirasi serta manfaat untuk masyarakat dan bagi kemajuan," terang Prof. Arif.

Salah satu pemateri webinar, Dr. Ratna Megawangi, salah satu pemateri menyebutkan bahwa adanya pembatasan mobilitas fisik di masa pandemi Covid-19 termasuk meliburkan aktivitas sekolah mengakibatkan anak-anak mengalami tekanan psikologis.

Hal ini karena bisa aktif berkegiatan merupakan hal yang sangat penting bagi anak-anak. Namun karena pandemi ini aktivitas di luar rumah harus dikurangi.

"Rasa bosan dan tugas sekolah yang menumpuk, membuat semakin malas dan tidak bersemangat. Saya sangat khawatir nanti akan ada generasi yang lemah dan tidak punya semangat akibat dari stres yang berkepanjangan ini," katanya.

Dr. Ratna juga menuturkan kesehatan mental anak ini sangat terkait dengan proses membangun karakter. Menurutnya, karakter merupakan komponen yang menentukan kemampuan seseorang dalam mengontrol emosi serta mengelola dorongan yang mempengaruhi perilakunya.

Anak semangat menempuh pendidikan

Sementara narasumber lain, Ir. Shahnaz Haque menyampaikan tentang keterkaitan pengasuhan anak dan pendidikan. Terdapat tiga hal yang dapat meningkatkan semangat anak untuk menempuh pendidikan, yakni:

1. Orang tua yang mendukung, adanya dukungan orang tua akan memberikan energi pada anak.

2. Lingkungan sekolah yang nyaman, menjadi tugas orang tua untuk mencarikan sekolah yang terbaik, namun bukan untuk sekedar menitipkan tetapi juga harus turut terlibat dalam proses pendidikan.

3. Terakhir adalah fisik serta pikiran anak yang sehat.

"Untuk menjaga pikiran anak yang sehat, kita harus menggunakan kata-kata positif dalam menumbuhkan semangat mereka dan tidak dengan membandingkan dengan orang lain, akan tetapi membandingkan dengan dirinya sendiri," terangnya.

Baca juga: Ini Tips Penggunaan Gawai pada Anak Selama BDR

"Dulu belum bisa, sekarang sudah bisa. Dulu bisa, kenapa sekarang tidak bisa," imbuhnya.

Tak hanya itu saja, Shahnaz Haque juga menyampaikan bahwa merayakan pencapaian anak adalah hal yang penting. Perayaan ini karena setiap pencapaian meskipun sederhana tetap merupakan sebuah prestasi. Apresiasi yang tepat akan memotivasi anak untuk terus berprestasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com