Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilih Jurusan Kuliah Sesuai Karakter dan "Passion"

Kompas.com - 08/12/2020, 21:10 WIB
Dian Ihsan,
Albertus Adit

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Vokasi Kemendikbud, Wikan Sakarinto menekankan, bila generasi muda atau calon mahasiswa ingin melanjutkan pendidikan di bangku kuliah, maka pilihlah jurusan kuliah yang sesuai passion dan karakter.

"Ketika sudah ada passion, gairah dan karakter, maka ketika dididik si mahasiswa itu akan penuh gairah dan bisa jadi pembelajar mandiri sepanjang hayat," ucap Wikan dalam acara Kompas Talks dengan tema "Siapkan SDM, Hadapi Profesi Baru Pada Masa Depan" secara daring, Selasa (8/12/2020).

Baca juga: 2 Program Vokasi Ini Sesuai Passion Masa Depan Anak Indonesia

Begitu juga, kata Wikan, bagi mereka yang ingin masuk SMK, maka harus juga sesuai passion, gairah, dan bakat yang dimiliki. Jangan sampai masuk ke SMK, hanya ingin memperoleh ijazah semata.

"Jadi mereka yang masuk SMK hanya ingin ijazah, bisa dipastikan tidak akan paham dan cocok dengan karakternya. Itu yang sangat disayangkan," ujarnya.

Wikan juga mengatakan, bila kemampuan soft skill dan karakter si siswa atau mahasiswa kuat, maka dengan mudah mereka mempelajari hard skill.

"Itulah karakter yang diinginkan industri," jelas dia.

Orangtua tak boleh paksakan anak

Orangtua, lanjut dia, kadang tidak paham dengan kemauan anaknya. Sehingga membuat pendidikan anaknya bisa terbengkalai di tengah jalan.

"Orangtua pengen anaknya jadi insinyur. Padahal anaknya tidak ingin jadi engineer, ini orangtua juga harus paham," tegas dia.

Pada saat ini, dia mengaku, dunia industri dan dunia usaha sedang didorong untuk melakukan kerjasama dengan dunia SMK maupun perguruan tinggi vokasi. Hal ini bertujuan, agar lulusannya bisa terserap cepat oleh dunia usaha dan dunia industri.

Bayangkan saja, sambung dia, demi penyerapan para lulusan SMK dan perguruan tinggi vokasi, Kemendikbud telah meluncurkan dua program spesial di akhir 2020, yakni Program D2 fast track untuk SMK dan program upgrade D3 menjadi sarjana terapan atau D4.

"Peluncuran itu untuk memberikan pendidikan yang sesuai dengan gairah dan passion anak- anak di masa depan. Kemudian yang kedua adalah untuk mendorong terwujudnya program "link and super-match" antara dunia pendidikan dan dunia industri," tutur Wikan.

Baca juga: 5 Keuntungan Kuliah di Perguruan Tinggi Vokasi, Yuk Simak!

Jadi, semuanya telah disiapkan dengan matang. Dia mengibaratkan, bila suatu perusahaan ingin nasi pecel, maka semua insan vokasi diajak bersama-sama untuk masak nasi pecel.

"Maka kemungkinan semua akan terserap oleh industri, itu dia link and match," ucap dia.

Dia memperkirakan, ada beberapa sektor yang dibutuhkan di 2021, seperti:

  • manufaktur konstruksi
  • otomasi
  • seni kreatif
  • hospitality
  • energi
  • teknologi pertanian

Baca juga: 6 Jurusan Kuliah Langka, tapi Mudah Dapat Kerja

"Jadi enam sektor itu yang dijadikan prioritas di tahun depan," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com