Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6.000 Siswa SMK Bakal Dilatih "Cyber Security" pada 2020-2022

Kompas.com - 03/12/2020, 18:42 WIB
Dian Ihsan,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Infradigital Foundation (IDF) merangkul Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat dan Mastercard Academy 2.0 akan melatih dan memberdayakan 6.000 siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dari kalangan prasejahtera di Jawa Barat.

Pelatihan ini demi mereka ahli dalam cyber security tingkat internasional dan terhubung dengan industri terkait yang membutuhkan tersebut.

Baca juga: Lulusan Siap Kerja, Kemendikbud: SMK Jangan Dipandang Sebelah Mata

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Pemprov Jawa Barat, Setiaji mengatakan, pelatihan cyber security ini sangat penting. Karena dari segi talent di Jawa Barat masih kekurangan, padahal dari segi kebutuhan sangat tinggi.

Untuk itu, pemprov mengapresiasi program cyber security training ini dan berharap kerja sama terjalin terus agar bisa saling menguntungkan di sisi pengelolaan cyber security.

"Semoga semua peserta lebih siap lagi menghadapi perkembangan cyber di masa depan,” ungkap Setiaji dalam acara webinar "Indonesia Darurat Ahli Cyber Security", Kamis (3/12/2020).

Ketua IDF, M. Rofi Ash Siddiq menjelaskan, selama tahun 2020, cyber security training program telah melatih 672 murid dan 80 guru dari 52 SMK di Jawa Barat. Selama pelatihan, peserta juga diberikan rangkaian tes.

Mereka dengan nilai tertinggi akan disponsori untuk mengikuti sertifikasi cyber security CompTIA CySA+ yang diterbitkan oleh perusahaan teknologi Amerika. Ujian sertifikasi dilaksanakan dalam bahasa Inggris, dengan metode daring dan diawasi secara ketat.

Pada tahun 2020, terdapat 183 peserta cyber security training program yang berhasil mengikuti tahap sertifikasi.

Baca juga: Kampus Swasta Terbaik Indonesia Versi “QS Asia University Rankings 2021”

"Kebutuhan mendidik generasi muda menjadi ahli cyber security harus menjadi prioritas negara di era digital. Tanpa sumber daya manusia (SDM) cyber security yang kompeten, pengguna internet di Indonesia akan selalu dibayang-bayangi ketakutan penyalahgunaan data pribadi," jelas dia.

Ciptakan garda depan keamanan siber di Indonesia

Maka dari itu, lanjut dia, hal itu membuat IDF untuk bekerja sama dengan Mastercard dan Pemprov Jawa Barat dalam memberikan rangkaian pelatihan tentang cyber security kepada siswa SMK. Dia sangat antusias dalam pelaksanaan tahun pertama program ini, telah melahirkan bakat-bakat baru dalam bidang cyber security.

"Kami berharap program ini akan terus menciptakan generasi muda yang kelak bisa menjadi garda depan ketahanan dan keamanan siber di Indonesia," tuturnya.

Vice President Mastercard Centre for Inclusive Growth, Alison Eskesen menerangkan, sebagai perusahaan teknologi di industri pembayaran, Mastercard memahami pentingnya keamanan siber untuk menunjang keberhasilan dan perkembangan ekonomi sebuah negara.

Indonesia merupakan rumah bagi banyak perusahaan unicorn digital di Asia Tenggara, dan Mastercard percaya bahwa ini hanyalah sebuah permulaan.

Melalui Mastercard Academy 2.0, sebut Alison, Mastercard ingin memberdayakan 100.000 masyarakat Indonesia dengan keterampilan-keterampilan yang dibutuhkan dalam ekonomi digital.

Baca juga: Siswa Vokasi, LPDP Kemenkeu Bakal Buka Beasiswa di 2021

"Dukungan Mastercard terhadap InfraDigital Foundation dan komitmen bersama untuk SMK hanya merupakan langkah awal dari perjalanan perusahaan dalam membantu masyarakat Indonesia untuk go digital," tegas Alison.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com