KOMPAS.com - Selama masa pandemi Covid-19 ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ( Kemendikbud) mengeluarkan kebijakan belajar dari rumah (BDR).
Untuk mendukung kinerja para guru, Kemendikbud menghadirkan platform Guru Berbagi agar peserta didik atau siswa tetap mendapatkan pembelajaran yang bermakna.
Guru berbagai merupakan gerakan kolaborasi pemerintah, guru, komunitas, dan penggerak pendidikan untuk bersama hadapi Covid-19.
Terkait guru berbagi, Yaswardi selaku Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan, Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus (GTK Dikmensus) Kemendikbud memberikan tanggapan.
"Guru berbagi menurut pandangan saya adalah langkah untuk mencapai guru profesional yang sebenarnya," ujar Yaswardi pada webinar gelaran Quipper bekerjasama dengan Fruit Tea Sosro, Jumat (27/11/2020).
Baca juga: Ini Harapan Komisi X DPR Terkait Dibukanya Seleksi Guru PPPK
Namun, menurut Yaswardi, guru profesional tidak cukup dengan kompetensi yang dipersyaratkan saja. Misalnya saja kepribadian sosial.
Tetapi seorang guru harus bisa menjadi sosok guru yang menginspirasi berbagai ilmu dan pengetahuan. Serta memiliki rasa empati dan simpati, terlebih pada masa pandemi.
"Jadi, guru berbagi itu adalah bentuk keprofesional seorang guru. Bukan hanya di masa pandemi saja, tetapi di berbagai waktu dan tempat," terangnya.
Sementara narasumber lain, Itje Chodidjah (Pakar Pendidikan) menyatakan, puncak dari profesional itu ialah ketika guru mau berbagi dan menginspirasi.
"Saya sebagai pelatih guru hanya pemantik saja. Tapi, yang jadi pembelajaran hakiki ialah adanya interaksi bermakna dan positif antar guru itu sendiri," katanya.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan