KOMPAS.com - Azizah Auliani Rahma bersama Sona Regina Salsabila selaku siswi dari SMAN 1 Yogyakarta menciptakan kecerdasan buatan untuk deteksi kanker payudara.
Berkat penelitian mereka ini, Azizah dan Sona meraih juara pertama dalam Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) ke-52 pada bidang Ilmu Pengetahuan Teknik (IPT).
Mereka membuat kecerdasan buatan berbasis website ini karena sebagai perempuan, kedua siswi ini merasa riskan mengenai kanker payudara.
Baca juga: Ketua LIPI: Siswa, Jadikan Pandemi Covid-19 sebagai Peluang Eksplorasi
“Kami sebagai perempuan merasa riskan mengenai kanker payudara. Maka dari itu, penelitian ini dibuat agar bermanfaat bagi kami juga masyarakat,” jelas Azizah pada Jumat (21/11/2020) kepada Kompas.com.
Pasalnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengumpulkan data per 31 Januari 2019, jumlah kasus penyakit kanker payudara di Indonesia menduduki peringkat ke-8 di Asia Tenggara dan ke-23 di Asia.
Untuk mendeteksi adanya kanker payudara, dokter melakukan pengamatan gejala klinis dan mengambil gambar mamografi pada dada pasien.
Namun, metode tersebut hanya bisa mendiagnosis adanya kanker payudara di stadium awal sebesar kurang lebih 40 persen.
Dengan besarnya peluang untuk kesalahan deteksi, banyak masyarakat yang terkena kanker payudara tidak merawat diri sejak berada di stadium awal atau menghambat penanganan dini.
“Oleh karena itu, kami mencoba menggunakan teknologi kecerdasan buatan untuk membantu dokter dalam mendiagnosis kanker payudara berdasarkan rekam medis pasien dan gambar mamografi,” jelas Azizah dan Sona.
Selama melakukan riset, Azizah dan Sona pun menghadapi tantangan dalam pengumpulan data rekam medis dan mamografi yang langsung berasal dari rumah sakit.