Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Perkuat Pendidikan Karakter Anak Usia Dini dengan Pembelajaran Berbasis Bimbingan

Kompas.com - 06/11/2020, 17:05 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Guru Besar dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Solehuddin mengatakan, pendidikan karakter untuk anak usia dini (AUD) tidak bisa hanya dilakukan dengan membahas isu-isu moral.

“Pendidikan karakter harus memberikan pengalaman yang kaya dan nyata kepada anak serta anak dapat melihat akibat dari perilakunya tersebut,” ujarnya dalam pidato pengukuhan guru besar UPI tahun 2020 (11/11/2020).

Solehuddin menilai, pendidikan karakter perlu dilakukan berbagai pihak terkait, khususnya guru dan orangtua. Bagi umat beragama, pendidikan keimanan terhadap Tuhan Yang Maha Kuasa perlu menjadi bagian dari pendidikan karakter.

Menurutnya, terdapat sejumlah persoalan dalam pendidikan karakter di rumah, sekolah, dan masyarakat yang membuatnya kurang efektif.

Hal itu seperti kurangnya pengetahuan dan keterampilan orangtua tentang pendidikan karakter, kondisi sosial-ekonomi keluarga yang kurang mendukung, hingga kekurangmampuan orangtua untuk berperan sebagai teladan.

Baca juga: Wisudawan UPI Gelombang III 2020 Diminta Berkontribusi pada Pendidikan Bangsa

Dia mencontohkan, sekolah menawarkan praktik pendidikan karakter yang masih lebih menekankan pada aspek pengetahuan, kurang bervariasinya metode pembelajaran, dan sulitnya menemukan sosok model yang bisa menjadi panutan siswa.

“Menjamurnya perilaku amoral di kalangan masyarakat, seperti korupsi, perilaku kekerasan, seks bebas, serta perkelahian antar warga juga merupakan contoh keadaan yang tidak kondusif untuk pendidikan karakter,” ujar Solehuddin.

Sebab, menurunnya, pendidikan karakter melibatkan semua aspek perilaku moral, pendidikan karakter memerlukan variasi cara dalam implementasinya.

Pembelajaran berbasis bimbingan

Lebih lanjut, Solehuddin merekomendasikan pembelajaran berbasis bimbingan untuk diimplementasikan sebagai cara dalam memperkuat pendidikan karakter AUD di sekolah.

Baca juga: Dirjen Vokasi: Pendidikan Karakter Penting di Dunia Kerja dan Industri

“Pembelajaran berbasis bimbingan adalah kegiatan pembelajaran yang dimaksudkan untuk menstimulasi dan memfasilitasi belajar dan perkembangan anak secara komprehensif, optimal, dan proporsional,” jelasnya.

Dia menerangkan, pendidikan ini diterapkan melalui intervensi dan penyediaan lingkungan belajar yang sejalan dengan prinsip-prinsip bimbingan.

Solehuddin memaparkan, ada lima prinsip bimbingan. Pertama, pembelajaran disediakan untuk semua anak, tanpa terkecuali. Kedua, guru memperlakukan anak sebagai individu yang unik dan berkembang.

Ketiga, guru mengakui anak sebagai individu yang memiliki kapasitas dan harga diri, walaupun dalam keadaan tertentu kadang-kadang mengalami kesulitan untuk menggunakan kapasitasnya secara optimal sehingga memerlukan kepedulian dan perlakuan khusus.

Baca juga: Di Masa Pandemi, Orangtua Berperan dalam Pendidikan Karakter Anak

Keempat, pembelajaran berfokus pada pengembangan kapabilitas anak untuk mampu merealisasikan dan mengaktualisasikan semua aspek kepribadiannya secara optimal, dan bukan hanya untuk menguasai pengetahuan dan keterampilan akademis.

Kelima, interaksi pembelajaran dicirikan dengan sikap positif, seperti kehangatan dan keterbukaan, pemahaman empatik dan responsiveness terhadap afeksi anak, hingga penerimaan dan respek.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com