Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 03/11/2020, 11:21 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memaparkan sejumlah keterampilan yang perlu diasah oleh mahasiswa agar mampu bersaing secara global.

Dalam paparan bertema "Keterampilan 5C Penting untuk Masa Depan" melalui akun Instagram, Senin (2/11/2020), Kemendikbud mengatakan, menyambut masa bonus demografi mahasiswa perlu menyiapkan diri.

"Masa bonus demografi yang akan dihadapi Indonesia memerlukan persiapan yang baik dari segi mutu sumber daya manusia. #InsanDikti dan mahasiswa Indonesia yang menjadi bagian dari usia produktif perlu menyiapkan diri sejak dini dengan mengasah dan meningkatkan keterampilan 5C," tulis Kemendikbud.

Baca juga: Intip Biaya Kuliah S1-S2 di 3 Negara: Australia, Selandia Baru, Inggris

Melansir laman Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, pada 2030-2040, Indonesia diprediksi akan mengalami masa bonus demografi, yakni jumlah penduduk usia produktif (berusia 15-64 tahun) lebih besar ketimbang penduduk usia tidak produktif (berusia di bawah 15 tahun dan di atas 64 tahun).

Pada periode tersebut, penduduk usia produktif diprediksi mencapai 64 persen dari total jumlah penduduk yang diproyeksikan sebesar 297 juta jiwa.

Agar Indonesia dapat memetik manfaat maksimal dari bonus demografi, ketersediaan sumber daya manusia usia produktif yang melimpah harus diimbangi dengan peningkatan kualitas dari sisi pendidikan dan keterampilan, termasuk kaitannya dalam menghadapi keterbukaan pasar tenaga kerja.

Apa saja keterampilan 5C yang dibutuhkan pada tahun 2020? Berikut penjelasan Kemendikbud:

Baca juga: Universitas Terbaik Australia Tawarkan Beasiswa Kuliah Jenjang S1-S3

1. Complex problem solving (pemecahan masalah)

Kemajuan teknologi yang semakin canggih digunakan banyak industri untuk menyelesaikan pekerjaan manusia.

Bahkan, diprediksi akan masuk masa di mana mesin-mesin lebih cerdas dari manusia. Pada sisi lain, pemanfaatan teknologi akan membawa dampak dan masalah lainnya.

Insan Dikti harus memiliki keterampilan untuk tetap menciptakan teknologi dan memanfaatkannya untuk menyelesaikan masalah, bukan menciptakan masalah baru.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com