Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa Didorong Jadi Agen Perubahan lewat Inovasi dan Kewirausahaan

Kompas.com - 23/10/2020, 15:16 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Inovasi dan wirausaha yang dirintis siswa didorong untuk tidak saja memberi manfaat bagi pribadi namun juga memberi dampak terhadap lingkungan, masyarakat, dan bahkan dunia.

Pesan ini menjadi benang merah dalam webinar "Bincang Inovasi Kewirausahaan" (22/10/2020) yang digelar sebagai bagian dari Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Indonesia (FIKSI) 2020 yang berlangsung di Bandung, 20-24 Oktober 2020.

Acara menghadirkan beberapa pembicara utama untuk berbagi inspirasi dan motivasi, di antaranya; Sandiaga Uno (pengusaha), dr Gamal Albinsaid (sociopreneur), Victoria Tohir (pengusaha), Asep Sukmayadi (Kepala Pusat Prestasi Nasional) dan Ahmad Saufi (Direktur Mitras DIDU Ditjen Vokasi).

"Ketika kita melakukan inovasi atau berwirausaha, tanyakan kepada diri kita; apakah hal ini yang kamu sukai, kamu kuasai dan apakah ini bidang yang bermakna," ujar dr Gamal Albinsaid di awal paparannya.

Gamal melanjutkan, "ketika kesukaan kita, bertemu dengan ketangguhan kita, lalu dibungkus dengan ketulusan, maka lihatlah bagaimana Tuhan membesarkan kita."

Baca juga: Setahun Jokowi-Maruf: Pendidikan Vokasi Dipacu Lebih Cepat

Menjadi agen perubahan

dr. Gamal Albinsaid merupakan sociopreneur yang banyak melahirkan banyak inovasi guna membantu masyarakat di sektor kesehatan seperti Klinik Asuransi Sampah, Indonesia Medica dan SiapaPeduli.id.

Berkat dedikasinya, Gamal memperoleh lebih 50 penghargaan nasional dan juga internasional.

Membangun wirausaha sosial, ujar Gamal, meski bukan hal mudah namun melalui hal tersebut menjadikan kita agen perubahan yang dapat membawa dampak lebih baik bagi lingkungan dan masyarakat.

"Ide itu murah, namun merealisasikannya yang mahal. Ide cemerlang harus diikuti dengan eksekusi yang mantap, sistematis dan terencana. Jangan menunda; segeralah memulai, segera belajar segera mengembangkan diri kita," pesan Gamal kepada para siswa.

Lebih jauh Gamal juga mengingatkan, "Indonesia sekarang memasuki era baru di mana nilai-nilai penghormatan bukan lagi diberikan kepada mereka yang memiliki kesejahteraan finansial tetapi kepada generasi muda yang punya ide gagasan, dan kepedulian."

"Saya berharap kalian bisa buat inovasi, bisa terus tumbuh dan dapat memberikan kebermanfaatan," pesannya Gamal.

Memberi makna untuk dunia

Webinar Bincang Inovasi Kewirausahaan (22/10/2020) digelar sebagai bagian dari Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Indonesia (FIKSI) 2020 yang berlangsung di Bandung, 20-24 Oktober 2020.DOK. PUSPRESNAS/KEMENDIKBUD Webinar Bincang Inovasi Kewirausahaan (22/10/2020) digelar sebagai bagian dari Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Indonesia (FIKSI) 2020 yang berlangsung di Bandung, 20-24 Oktober 2020.

Baca juga: Satu Tahun Jokowi-Maruf, Puspresnas: Menjaga Nyala Semangat Prestasi Siswa

Hal senada disampaikan Plt. Kepala Puspresnas Kemendikbud yang mengajak para siswa untuk memaknai prestasi sebagai upaya memberi dampak dan makna untuk masyarakat.

"Prestasi adalah perayaan kebermaknaan. Jadi ciptakan peluang, hasilkan uang, kemudian berbagi. Kita tertantang untuk juga menjadi advokat dan pendorong perubahan di masa depan, " pesan Asep.  

Asep menjelaskan, "prestasi itu adalah ketika anak-anak kita menjadi apapun keinginan mereka sekaligus mampu memberi makna hidup mereka bagi masyarakat, bangsa dan bahkan dunia."

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com