Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membangkitkan Sekolah Vokasi Jadi "Obat Mujarab" bagi Indonesia

Kompas.com - 20/10/2020, 21:31 WIB
Dian Ihsan,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) harus aktif dalam membangun sinergi dengan pemerintah daerah (Pemda) dan desa.

Sinergi ini dilakukan demi memperkuat kualitas lulusan siswa di berbagai daerah yang akhirnya bisa membangun desa sekitarnya.

Maka dari itu, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi lewat Direktorat SMK menggelar "Koordinasi Penguatan Peran SMK dalam Membangun Desa” di Garut pada Jumat, 16 Oktober 2020, lalu. Setidanya ada 57 Kepala SMK yang turut hadir dalam acara ini.

Tujuannya tak luput hanya untuk membangun sinergi aktif antara sekolah dengan pemerintah dan desa.

Baca juga: Setahun Jokowi-Maruf: Pendidikan Vokasi Dipacu Lebih Cepat

"Kita bicara desa itu tidak hanya pertanian, tapi juga harus terintegrasi semuanya. Salah satunya adalah penguatan kelembagaan SMK di daerah dan desa," ucap Direktur SMK Kemendikbud M. Bakrun, melansir laman Vokasi Kemdikbud, Selasa (20/10/2020).

Dengan sinergi yang diciptakan antara SMK dan daerah, Bakrun berharap program dana desa yang akan diluncurkan, khususnya di Kabupaten Garut dapat memberikan manfaat yang nyata dengan dorongan pengelolaan lulusan SMK.

Sehingga, hal ini juga memberikan kemudahan bagi lulusan SMK untuk mengimplementasikan keahlian dan kompetensinya dalam berbagai sektor usaha daerah.

"Dari Direktorat SMK ini mencoba mengawinkan anggaran SMK dan dana desa sehingga nanti menjadi sinergi. Ini juga bisa membuktikan bahwa SMK itu bukan menambah masalah bangsa, namun harus menjadi solusi bangsa,” tegasnya.

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud, Wikan Sakarinto turut menjelaskan dua hal penting di pendidikan vokasi, yakni program link and match dan kebutuhan sumber daya manusia (SDM) sebagai pengelola dana desa, agar bisa digunakan dengan sebaik-baiknya bagi kesejahteraan masyarakat sekitar.

"Kebutuhan untuk mengelola dana desa adalah salah satu tujuan kita ke depannya. Jangan sampai dana sudah masuk, tapi SDM yang dihasilkan belum siap," ucap Wikan.

Ciptakan SDM unggul

Wikan meyakini, dengan mengetahui tujuan akhir dari setiap pekerjaan yang dilakukan adalah kunci untuk mewujudkan hasil yang sesungguhnya.

Dengan tujuan menciptakan SDM yang unggul dan kompeten untuk pemberdayaan masyarakat, SMK menyiapkan berbagai program untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan kebutuhan pemerintah daerah dan desa.

"Start from the end adalah filososi yang tepat untuk link and match. Kita tidak mungkin menghasilkan lulusan yang hanya bermodalkan ijazah dengan kemampuan yang tidak sesuai. Ending yang kita raih adalah SDM yang kompeten tidak hanya untuk industri, tapi bagi pemerintah daerah dan desa," tegasnya.

Berkaca pada pendidikan vokasi di Jepang, Wikan memaparkan salah satu faktor kejayaan masyarakatnya adalah karena bentuk investasinya pada SDM melalui pendidikan sekolah vokasi.

Dengan tujuan menciptakan SDM yang kompeten untuk Indonesia di masa depan inilah, sambung dia, Ditjen Pendidikan Vokasi dengan jajaran sektor yang berkepentingan bekerja keras melakukan berbagai upaya untuk kembali membangkitkan sekolah vokasi.

Baca juga: IGI Minta Kemendikbud Ingatkan Guru Tidak Beri Banyak Tugas

"Bukan hanya sebagai solusi, namun sebagai "obat mujarab" bagi Indonesia," tutup Wikan.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com