Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisuda UT Korsel, Menlu Retno: Tetap Nyalakan Semangat dan Optimisme

Kompas.com - 11/10/2020, 21:31 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Meski bangsa Indonesia tengah berada di tengah krisis akibat pandemi global Covid-19, diharapkan semangat perjuangan dan optimisme tetap selalu menyala agar bangsa Indonesia dapat segera bangkit.

Pesan semangat pantang menyerah dan membangun optimisme ini disampaikan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam acara seremoni wisuda Universitas Terbuka unit Korea Selatan (Korsel) pada Sabtu, 10 Oktober 2020 secara daring.

Tahun ini, UT Korsel mewisuda 19 lulusan dari prodi Manajemen, Sastra Inggris dan Komunikasi untuk jenjang S1 dan S2.

"Saya bangga terhadap fighting sprit para lulusan. Ini bukanlah sesuatu yang mudah membagi waktu antara belajar dan bekerja," ujar Menlu Retno dalam sambutannya.

Menlu Retno mengatakan, "Kalian telah menjadi contoh dan teladan semangat pantang menyerah. Bangsa Indonesia dapat melewati tantangan ini. Bangga melihat optimisme terhadap diri kalian, terhadap masa depan, terhadap bangsa ini."

Baca juga: Lomba Debat Nasional 2020, Berikut 4 Kampus Terbaik Wakil Indonesia ke Korsel

Menjaga perjuangan dan optimisme

Kepada para lulusan, Menlu juga mengingatkan agar selalu menjaga optimisme dan semangat perjuangan.

"Saya yakin bangsa Indonesia, kita semua akan mampu melewati masa sulit ini. Persatuan dan kerja keras akan membuat kita kita bangkit," tegasnya.

Lebih jauh Menlu Retno menjelaskan, kehadiran UT Korea Selatan merupakan upaya pemerintah dalam memberikan akses lebih luas terhadap pendidikan untuk warga negara Indonesia di luar negeri.

Hal senada disampaikan juga disampaikan Rektor UT Prof. Ojat Darojat. 

"Nota kesepahaman antara UT dan Kementerian Luar Negeri telah memungkinkan UT hadir di luar negeri. Sungguh ini merupakan hal luar biasa, teman-teman Indonesia di luar negeri masih memungkinkan menikmati layanan pendidikan, khususnya layanan pendidikan tinggi," ungkap Prof. Ojat.

Prof. Ojat juga menyampaikan, pihaknya berkomitmen agar pola pendidikan jarak jauh yang selama ini telah dijalankan UT dapat semakin masif dinikmati masyrakat Indonesia di manapun berada.

"Pandemi menyadarkan kita semua bahwa PJJ menjadi pola pembelajaran masa depan. UT telah menjadi trend setter dan bench mark pendidikajn jarak jauh. Praha (covid-19) juga telah membawa dampak baik bagi perkembangan pendidikan tanah air," ujarnya.

Belajar dari keberhasilan tokoh Korsel

Kontribusi UT sebagai pelopor PJJ, tambah Prof. Ojat, terwujud dalam UT Siber (UTS) merupakan representasi dari Indonesia Cyber Education (ICE) Institute.

"ICE ini adalah marketing galeri dari online learning yang akan dilaksanakan PT seluruh tanah air. Ini adalah kepercayaan yang besar pemerintah terhadap UT, dalam pengintegrasian teknogi dan infromasi dalam proses akademik," ungkapnya.

Dalam kesempatan sama, Dubes Indonesia untuk Korsel, Umar Hadi mengajak para lulusan belajar dari proses keberhasilan tokoh-tokoh besar Korea Selatan.

Baca juga: Belajar dari Korea Selatan, Ini Rekomendasi Ilmuwan Diaspora Tangani Corona

Hadi menceritakan bagaimana pendiri industri elektronik LG yang membangun bisnisnya berangkat dari bisnis eceran kosmetik keliling atau pendiri Samsung yang memulai bisnis dari berjualan kelontong di pasar.

"Pasti bisa. Ada usaha, ada doa, ada kerja keras, pasti bisa. Semua dimulai dari sesuatu yang kecil. Tidak ada yang ujug-ujug (tiba-tiba) jadi besar," ujar Hadi memberi semangat.

Apresiasi positif juga disampaikan oleh Rektor UT, "selamat kepada para wisduawan, kegigihan dan perjuangan telah melihat hasilnya. Kalian sangat merasakan banyak tantangan, kendala yang telah dihadapi. Tidak semua orang memiliki kesanggupan itu." 

Selain itu, Prof. Ojat juga berpesan kepada para wisudawan, "prestasi yang dicapai saat ini, bukan semata-mata kerja keras melainkan juga karena dukungan orang-orang tercinta dekat. Ada doa orangtua, ada doa dan air mata pasangan dan anak-anak kita. Semoga pengorbanan yang telah mereka lakukan dicatat sebagai amal kebaikan."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com