Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Jokowi: Prajurit TNI Harus Profesional dan Terdidik

Kompas.com - 05/10/2020, 11:52 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Siapa tak kenal prajurit TNI. Semua orang pasti kenal dan dekat dengan TNI. Bahkan TNI di mata dunia juga sangat terkenal dan disegani.

Ini karena jiwa korsa yang tertanam di dalam diri setiap prajurit TNI sangat kuat. Tentu disamping itu, prajurit TNI juga dekat dengan rakyat lantaran TNI berasal dari rakyat dan untuk rakyat.

Tepat 5 Oktober 2020, TNI merayakan HUT ke-75. Ini menandakan perjalanan panjang TNI sampai saat ini masih terus kokoh.

Baca juga: Presiden Jokowi Sambut Mahasiswa Baru UGM 2020, Ini Pesannya

"TNI adalah penjaga utama kedaulatan negara dan keutuhan wilayah NKRI yang berdasarkan pancasila dan UUD 1945," ungkap Presiden RI Joko Widodo pada peringatan HUT ke-75 TNI yang disiarkan secara langsung melalui kanal YouTube Puspen TNI, Senin (5/10/2020).

Menurut Presiden Jokowi, dalam sejarah panjang TNI berkontribusi untuk bangsa dan negara bukan hanya melalui operasi militer perang (OMP) tetapi juga melalui operasi militer selain perang (OMSP).

Hal ini bisa dilihat dengan sigap TNI membantu rakyat dalam menghadapi bencana alam termasuk menghadapi pandemi Covid-19.

"Sebagai panglima tertinggi TNI, saya menaruh harapan besar dan selalu mendukung transformasi penguatan TNI, para prajurit dan purnawirawan," terang Presiden.

Transformasi organisasi terus dilakukan

Dikatakan, kini dunia berubah secara cepat dan bergerak sangat dinamis. Untuk itu transformasi organisasi TNI harus terus dilakukan.

Tentu sesuai dengan dinamika lingkungan strategis, sesuai dinamika ancaman dan juga sesuai dengan perkembangan teknologi militer.

Tak hanya itu saja, Presiden Jokowi juga meminta pada seluruh prajurit agar adaptif dalam perkembangan pasca peran dingin terutama terhadap ancaman non konvensional dan ancaman transnasional.

Hal ini untuk memastikan agar TNI mampu mengadopsi perkembangan militer terkini berbasis teknologi informasi, teknologi nano, dan teknologi automatisasi.

Transformasi organisasi dan transformasi teknologi tersebut harus didukung oleh transformasi personil yang kokoh.

TNI harus profesional dan terdidik

Disamping itu, karakter pejuang ini harus terus melekat dalam lembaga TNI dimana pun berada. Karakter pejuang yang selalu siap bersinergi untuk bekerjasama bahu membahu dengan berbagai elemen bangsa.

"Maka diperlukan sinergi antar korps, antar matra, antar instansi serta sinergi antar TNI dan Polri. Sinergi adalah kunci dalam membangun kekuatan pertahanan yang semakin kokoh dan efektif," tegas Jokowi.

Seorang prajurit TNI juga harus memiliki karakter pejuang yang selalu siap menjawab panggilan tugas, kapan pun dan dimana pun.

"Karena itu kita perlu TNI yang profesional, yang benar-benar terdidik dan terlatih serta terus menerus meningkatkan kemampuannya agar selalu siap memenuhi panggilan tugas," harap Presiden.

"Terus tingkatkan kemampuan, profesionalisme dan kesiapsiagaan untuk menerima tugas selanjutnya. Pegang teguh amanat sapta marga dan sumpah prajurit," pesannya.

Terpenting, Presiden Jokowi juga meminta agar prajurit TNI untuk terus menjaga kemanunggalan TNI dengan rakyat.

Baca juga: Lulusan Minimal SMP, Dibuka Rekrutmen Tamtama Paskhas TNI AU

"Jadikan sinergi sebagai kekuatan membangun negeri dan membawa Indonesia menjadi negara maju," pungkas Presiden Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com