Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polinela Tingkatkan Kualitas SMK Unggul Terpadu Lampung Tengah

Kompas.com - 04/10/2020, 20:47 WIB
Dian Ihsan,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Politeknik Negeri Lampung (Polinela) merangkul SMK Unggul Terpadu Lampung Tengah dalam mewujudkan dan mengembangkan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sesuai dan selaras dengan kebutuhan industri.

Kerjasama yang dilakukan kedua belah pihak langsung ditandatangani oleh Direktur Politeknik Negeri Lampung Sarono dengan Kepala Sekolah SMK Unggul Terpadu Lampung Tengah Bukhori, pada Rabu (30/9/2020) yang lalu.

Baca juga: Politeknik Negeri Lampung Kembangkan Komoditas Edamame

Sarono mengatakan, kerjasama ini diharapkan bia meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) guru yang ada di SMK Unggul Terpadu Lampung Tengah. Lalu, bisa menyusun dan menyempurnakan kurikulum yang sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan di dunia usaha dan industri.

"Kerjasama ini juga demi meningkatkan kualitas kompetensi siswa SMK Unggul Terpadu Lampung Tengah," jelas Sarono.

Kelompok tani kunjungi Polinela

Bahkan majunya pengembangan dan penelitian Polinela merespon banyak kalangan, salah satunya kelompok Tani Multibaliwo dari Purwokencono Lampung Timur berkunjung ke Polinela di akhir September lalu.

Kunjungan itu demi meningkatkan pengetahuan tentang pemuliaan tanaman inbrida/hibrida pada Seed Teaching Farm Pusat Penelitian & Produksi Benih Hibrida (SteFa).

Dalam kunjungan tersebut kelompok tani yang dipimpin Bapak Cahyo, mendapat bimbingan dari Jaenudin Kartahadimaja sebagai narasumber untuk bidang pemulia padi dan Anung Wahyudi sebagai narasumber untuk bidang pemulia semangka.

Sarono menyebutkan, para narasumber memberikan materi dan bimbingan secara teknis di lapangan. Peserta diperkenalkan dengan berbagai macam galur tanaman padi dan semangka yang dikembangkan di Polinela.

"Peserta sangat antusias dalam mengikuti kegiatan tersebut ditunjukkan dengan beragam pertanyaan yang mereka ajukan terkait dengan teknis pengembangan tanaman hibrida," bilangnya.

Peserta sangat berharap Polinela dapat menghasilkan varietas unggul yang memiliki potensi hasil tinggi, tahan hama dan penyakit.

"Dengan ketersediaan benih yang bermutu tersebut diharapkan mampu meningkatkan hasil yang tinggi, sehingga meningkatkan kesejahteraan petani," ungkap dia.

Polinela sendiri telah mengembangkan edamame sebagai komoditas unggulan dalam program studi (Prodi) Produksi Tanaman Pangan (PTP). Pengembangan ini diharapkan menjadi proyek usaha mandiri yang bisa dijalankan oleh para mahasiswa Prodi PTP Polinela.

"Polinela sudah buat unit produksi edamame di Prodi PTP. Unit ini didukung Kementerian Riset dan Teknologi lewat Program Pengembangan Usaha Produk Intelektual Kampus (PPUPIK)," kata Ketua Tim Pengembangan Edamame Polinela Dulbari.

Dulbari mengatakan, pengembangan edamame ini tentunya juga didukung dengan kegiatan penelitian, pengabdian dosen, dan kegiatan praktikum. Karena manfaat edamame bisa menstabilkan kadar gula darah, meningkatkan metabolisme dan kadar energi, serta meningkatkan sistem imun tubuh.

"Ini juga bisa dijadikan alternatif untuk menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh di tengah merebaknya wabah Covid-19," jelas Dulbari.

Budidaya tanaman edamame, kata Buldari, sangat mudah, relatif sama dengan budidaya tanaman kedelai pada umumnya. Tanaman edamame juga bisa ditanam di berbagai jenis tanah dan dapat beradaptasi pada dataran rendah hingga ke dataran tinggi.

Budidaya tanaman edamame, kata Buldari, sangat mudah, relatif sama dengan budidaya tanaman kedelai pada umumnya. Tanaman edamame juga bisa ditanam di berbagai jenis tanah dan dapat beradaptasi pada dataran rendah hingga ke dataran tinggi.

Baca juga: Co-Saber Milik ITS, Redam Penyebaran Covid-19 di Industri Kecil-Menengah

Buldari menyebutkan, produktivitas edamame di kampus Polinela dapat mencapai 8-10 ton per hektar. Dengan kemampuan produksi dan harga jual yang relatif tinggi, pengembangan edamame akan sangat menguntungkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com