KOMPAS.com - PT Unilever Indonesia Tbk, lewat Unilever Indonesia Foundation telah menjangkau 41.847 sekolah dan pesantren di berbagai wilayah Indonesia dalam menanamkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Langkah ini sejalan dengan kebutuhan meredam angka kasus Covid-19 di Indonesia.
"Kita sudah jangkau 10 juta anak di 41.847 sekolah dan pesantren. Tanamkan perilaku bersih dan sehat, baik ke guru maupun murid di tengan pandemi Covid-19," ucap Head of Corporate Affairs & Sustainability Unilever Indonesia, Nurdiana Darus dalam acara webinar "Program Sekolah dan Pesantren Sehat", Kamis (24/9/2020).
Baca juga: YCAB: Siswa Masih Rasakan Keadilan Belajar Online Belum Merata
Nurdiana mengungkapkan, program yang dilaksanakan tersebut merupakan bagian dari Unilever Sustainable Living Plan (USLP) yang telah dicanangkan sejak 2010. Program USLP telah meningkatkan kesehatan dan kebersihan 1,3 miliar orang di seluruh dunia di tahun 2020, dari target awal 1 miliar orang.
Di masa pandemi, kata Nurdiana, program ini makin relevan sebagai upaya melindungi kesehatan anak, mempersiapkan mereka menghadapi era adaptasi kebiasaan baru, sekaligus menekan penularan Covid-19.
"Hasil evaluasi terhadap efektivitas program menunjukkan data menggembirakan, program ini berhasil merubah kebiasaan 43 persen anak untuk terbiasa mencuci tangan di lima waktu penting, dibandingkan sebelumnya yang hanya tiga kali sehari saja," jelas dia.
Direktur Sekolah Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Sri Wahyungningsih mengapresiasi langkah Unilever Indonesia. Dia mengaku, hak anak untuk mendapatkan pendidikan harus tetap diprioritaskan demi masa depannya.
Namun, bilang dia, sebelum melepas mereka kembali bersekolah, anak harus membiasakan PHBS sejak dini, sebagai kunci mengendalikan penyebaran COVID-19 di lingkungan pendidikan.
Selain memastikan seluruh sekolah menerapkan protokol kesehatan dengan ketat, Kemendikbud RI sangat mendorong peran serta para pengajar serta orang tua untuk membekali anak dengan pengetahuan PHBS tepat sejak dini sebagai modal agar mereka dapat belajar dengan aman.
"Beradaptasi dengan kondisi dimana masih banyak sekolah melaksanakan proses pembelajaran jarak jauh (PJJ)," jelas Sri Wahyuningsih.
Baca juga: Belajar dari Keterpaksaan, Kini Guru Telah Terbiasa Pembelajaran Online
Program PJJ, dia menambahkan, merupakan kolaborasi bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemenag), dan Kementerian Agama (Kemenag).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.