Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa UB Ciptakan Gel Pemutih Gigi dari Bahan Alami Ini

Kompas.com - 21/09/2020, 11:38 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Gigi yang warnanya berubah menguning, tentu membuat seseorang kurang percaya diri. Oleh karenanya banyak yang menggunakan pemutihan gigi atau bleaching.

Tetapi, bahan pemutih gigi itu memberikan efek meningkatnya porositas atau penurunan kekuatan gigi, sehingga menurunkan kekerasan enamel.

Oleh karena itu, tiga mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) Malang membuat gel pemutih gigi dari bahan alami ini. Apa bahan tersebut?

Baca juga: Dosen Filkom UB Ciptakan Game Edukatif Laju Reaksi bagi Siswa SMA

Gunakan asam jawa

Melansir laman UB, Senin (21/9/2020), tiga mahasiswa tersebut menggunakan bahan asam jawa untuk dijadikan bahan pemutih gigi.

Adapun ketiga mahasiswa itu ialah Ririn Lutvita Sari (FKG), Afina Muti’ah Tuhepaly (FKG), dan Kharisma Ghanyysyafira (FT).

Menurut Ririn, gigi yang mengalami perubahan warna secara ekstrinsik, sulit dihilangkan dengan cara menggosok gigi ataupun scalling. Maka cara lain yang digunakan ialah dengan pemutihan gigi.

Untuk itulah mereka menggunakan bahan alami yang mempunyai kemampuan untuk merubah warna gigi atau menghilangkan noda gigi yaitu asam malat (malic acid).

Salah satu buah yang mengandung asam malat adalah buah asam jawa (Tamarindus indica L). Mereka kemudian mengubah Asam Jawa menjadi gel untuk menjadi produk pemutih gigi.

"Sedangkan cara atau pengaplikasiannya ke gigi ialah selama kurang lebih 10-20 menit dan dilakukan 2-3 kali dalam satu hari," ujarnya.

Memiliki ukuran nanopartikel

Menurutnya, gel dari asam jawa ini lebih efektif dan aman karena memiliki ukuran nanopartikel, dan menggunakan bahan-bahan alami.

Asam Malat sendiri memiliki berat molekul sangat rendah sehingga mampu berdifusi ke dalam email dan dentin, dan dapat mengoksidasi permukaan email gigi dengan cara melepaskan oksigen yang bebas pada ikatan rangkap dari senyawa organik dan anorganik dalam gigi.

Jika diaplikasikan ke gigi, maka akan terjadi proses oksidasi melibatkan oksigen dan hilangnya hidrogen. Pada proses oksidasi terjadi pemecahan rantai zat chromofor pada gigi yang sebelumnya berikatan pada pelikal.

"Sehingga menyebabkan warna gigi menjadi lebih gelap dan terjadi reaksi reduksi yang membuat warna gigi menjadi lebih terang," kata Ririn.

Kedepan tak perlu impor bahan pemutih

Sementara dosen pembimbing, Feni Istikharoh, drg., menjelaskan hampir 90 persen material kedokteran gigi merupakan produk impor, sehingga tidak heran jika material kedokteran gigi saat ini relatif mahal.

"Kita tahu bahwa Sumber Daya Alam di Indonesia sangatlah melimpah, salah satunya adalah asam jawa. Asam jawa memiliki kandungan asam malat dan asam oksalat yang cukup tinggi," terangnya.

Adanya penelitian mengenai asam jawa yang nantinya dikembangkan menjadi produk nanogel, dapat berpotensi untuk digunakan sebagai produk material pemutih gigi yang aman, serta memiliki kemampuan untuk memutihkan gigi yang tidak kalah dengan produk luar negeri.

Baca juga: Produk Tabir Surya Inovasi Mahasiswa UB dari Bahan Limbah Buah Ini

Karena itu Feni berharap melalui produk tersebut dokter gigi nantinya tidak perlu mengimpor material pemutih gigi dari luar negeri lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com