Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produk Tabir Surya Inovasi Mahasiswa UB dari Bahan Limbah Buah Ini

Kompas.com - 15/09/2020, 08:41 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Sinar matahari yang memancar sepanjang tahun di Indonesia membawa dampak positif. Namun di sisi lain, sinar matahari itu mengandung sinar UV-A dan UV-B.

Tentu akan membawa dampak negatif bagi kulit manusia. Misalnya saja kulit terbakar, penuaan dini, bahkan penyakit yang berbahaya yakni kanker kulit.

Kanker kulit menempati urutan ketiga terbanyak dari keseluruhan jenis kanker yang ada di Indonesia. Berdasarkan hasil survey Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007.

Baca juga: 6 Aspek Penting Dukungan Psikososial Lawan Covid dari Akademisi UB

Inovasi mahasiswa UB

Untuk itulah, 5 Teknik kimia mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) Malang menciptakan sebuah tabir surya untuk melindungi kulit.

Lantas, bahan apa yang digunakan untuk membuat tabir surya itu? Ternyata, mereka memanfaatkan limbah buah alpukat.

Hal itu karena saat ini di Indonesia memproduksi alpukat sebanyak 410.094 di tahun 2018. Namun, Umumnya, bagian dari alpukat yang dimanfaatkan adalah dagingnya saja, sedangkan bagian lainnya dibuang.

Tentu hal ini akan menimbulkan limbah kulit dan biji alpukat yang banyak pula jika dilihat dari jumlah produksinya.

Padahal, dalam biji dan kulit alpukat mengandung senyawa-senyawa metabolit sekunder, yaitu:

  • tanin
  • flavonoid
  • minyak nabati

Semua senyawa itu dapat dimanfaatkan sebagai chemical absorber karena dapat menyerap UV.

Melansir laman resmi UB, Selasa (15/9/2020), tabir surya itu diberi nama IVERALM yang terbuat dari limbah biji dan kulit alpukat.

Menurut Bill Herberton Biyang selaku ketua tim, inovasi ini diklaim dapat melindungi kulit dari sinar UV-A dan UV-B agar terhindar dari berbagai penyakit kulit.

"Produk ini juga dapat menghidrasi dan menjaga kelembaban kulit," ujarnya.

Kurangi produksi limbah

Tentu produk ini sekaligus mendukung program SDGs di Indonesia pada tujuannya yang ke-12, yaitu secara substansial mengurangi produksi limbah.

Yakni melalui tindakan daur ulang dan penggunaan kembali untuk meraih manajemen ramah lingkungan.

Dijelaskan, IVERALM berbentuk cream berukuran 60 mL dan dikemas menggunakan kotak berukuran 15x15x5cm dan dijual seharga Rp 40.000 satu botolnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com