Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 09/09/2020, 16:57 WIB

KOMPAS.com - Pendiri Kompas Gramedia, Jakob Oetama meninggal dunia di usia 88 tahun di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta, Rabu (9/9/2020).

Jakob Oetama yang lahir di 27 September 1931 ini merupakan putra pertama dari pasangan Raymundus Josef Sandiya Brotosoesiswo dan Margaretha Kartonah. Dia memiliki dua anak yang bernama Lilik Oetama dan Irwan Oetama.

Baca juga: Mengenang Jakob Oetama, Pendiri Kompas Gramedia yang Bercita-cita Menjadi Guru

Sosok Jakob Oetama pastinya menjadi acuan bagi kalangan jurnalistik media massa, khususnya para karyawan yang bernaung di Kompas Gramedia Group.

Beberapa media besar dimiliki Jakob Oetama, seperti Koran Kompas, Kompas TV, Kompas.com, The Jakarta Post, dan masih banyak lainnya.

Mengutip wikipedia, Rabu (9/9/2020), Selain menaungi bisnis kelompok Kompas Gramedia, Jakob juga pernah diamanatkan menjadi Pembina Pengurus Pusat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dan Penasihat Konfederasi Wartawan Asean.

Jakob juga pernah menerima gelar Doktor Honoris Causa di bidang komunikasi dari Universitas Gajah Mada dan Penerima Penghargaan Bintang Mahaputra Utama dari pemerintah Indonesia di tahun 1973.

Sekian puluh tahun berkarir di dunia jurnalistik, ada hal menarik yang pernah dijalankan Jakob Oetama dalam dunia pendidikan. Dia pernah menjadi guru yang banyak orang kenal sebagai pahlawan tanda jasa.

Jadi guru ikuti jejak ayah

Menjadi guru dia tekuni, karena ingin mengikuti jejak ayahnya. Selama hampir 4 tahun, pria kelahiran Magelang, Jawa Tengah (Jateng) ini mengabdi menjadi guru.

Pada tahun 1952-1953, Jacob menjadi Guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) Mardiyuana, Cipanas, Jawa Barat. Kemudian Jacob pindah menjadi guru di Sekolah Guru Bagian B di Lentang Agung, Jakarta pada 1953-1954.

Baca juga: Pendiri Kompas Gramedia Jakob Oetama Meninggal Dunia

Setelah itu, Jakob berlabuh menjadi guru SMP Van Lith, Gunung Sahari, Jakarta Pusat, di tahun 1954-1956. Ketika melepas karir menjadi guru, barulah Jacoba menekuni karir di dunia Jurnalistik, hingga memiliki gurita bisnis media massa, yang saat ini orang kenal dengan nama Kompas Gramedia Group.

Adapun jenjang pendidikan yang pernah dijalankan oleh Jacob mulai dari sekolah dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) di Yogyakarta. Kemudian, dia memilih kuliah B-1 ilmu Sejarah, lalu melanjutkan ke Perguruan Tinggi Publisistik, Jakarta dan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Gajah Mada (UGM) hingga lulus di 1961.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+