Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/09/2020, 10:10 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Editor

Oleh: Boya Nugraha, PhD | Department of Rehabilitation Medicine, Hannover Medical School, Jerman

KOMPAS.com - Kasus positif Covid-19 pertama kali terdiagnosa di indonesia pada tanggal 2 Maret 2020 di Depok. Seiring waktu, jumlah kasus positif semakin bertambah, bahkan beberapa hari terakhir ini kasus positif perharinya sudah mencapai 3000-an.

Tentunya hal ini menjadi “warning” tersendiri untuk pemerintah Indonesia.

Saat ini, seperti negara-negara lainnya di dunia, Indonesia masih menunggu obat dan vaksin yang efektif menangani Covid-19.

Dari sisi kesehatan, yang dilakukan pemerintah Indonesia juga sama seperti pemerintah di negara lain di dunia, seperti: physical distancing, mencuci tangan, isolasi mandiri, pengujian dalam jumlah besar (baik dengan swab/rapid test) dan penelusuran, meningkatkan kapasitas rumah sakit, terutama rumah sakit-rumah sakit yang menjadi rujukan pasin-pasien COVID-19.

Berdasarkan World Health Organization (WHO; https://www.who.int/news-room/detail/01-06-2020-covid-19-significantly-impacts-health-services-for-noncommunicable-diseases), pandemik Covid-19 telah mempengaruhi pelayanan kesehatan, terutama di negara-negara berkembang.

Pelayanan kesehatan yang sangat terpangaruh adalah rehabilitasi medik. Survey tersebut menunjukkan bahwa layanan rehabilitasi medik di lebih dari 60 negara terganggu.

Padahal, WHO mengharuskan rehabilitasi menjadi bagian dari strategi nasional untuk penanganan Covid-19. Karena rehabilitasi menjadi kunci untuk recovery/pemulihan pada pasien Covid-19 dan post-Covid-19.

Baca juga: I-4 Diaspora: Belajar dari Kehidupan Akademik Sekolah dan Kampus Jepang PascaCovid-19

Gangguan kesehatan lain

Untuk menjawab kenapa pelayanan rehabilitasi harus menjadi bagian strategi pengananan Covid-19, kita harus melihat gejala-gejala atau masalah kesehatan yang dialami pasien.

Untuk pasien dengan gejala ringan, tentunya tidak memerlukan perlakuan pelayanan kesehatan yang kompleks.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com