KOMPAS.com - Terhitung enam bulan sejak pemerintah mengeluarkan kebijakan belajar maupun bekerja dari rumah pada awal pandemi di bulan Maret 2020, pembelajaran jarak jauh (PJJ) kini masih menjadi pilihan satuan pendidikan di Indonesia, khususnya perguruan tinggi.
Adaptasi terus dilakukan guna menemukan metode yang tepat, yang tak hanya sekadar mengejar capaian akademis, namun juga menyajikan pembelajaran jarak jauh yang bermakna.
Meski begitu, akhir pandemi masih belum bisa diprediksi, pendidikan tinggi Indonesia masih perlu menyusun peta pembelajaran jarak jauh demi mengatasi ragam masalah sehingga potensi dan kompetensi generasi penerus bangsa bisa tetap “menyala”.
Pasalnya, sejumlah kendala masih dialami oleh mahasiswa maupun dosen selama melakukan PJJ.
Baca juga: Pendaftaran Kuota Gratis dari Kemendikbud Diperpanjang, Ini Caranya
Menurut survei pembelajaran daring yang dilakukan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) misalnya, mahasiswa menyatakan kualitas pembelajaran daring dan ketersampaian materi memang cukup baik, hanya saja kendala jaringan internet masih banyak terjadi.
Survei yang melibatkan 237.193 mahasiswa itu juga mendapati bahwa mahasiswa menyatakan siap daring, namun kesiapan infrastruktur belum merata.
Dalam Kompas Talk "Menyusun Peta Jalan Pembelajaran Jarak Jauh", Rabu (2/9/2020), Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Nizam mengatakan, transformasi pembelajaran daring di pendidikan tinggi terjadi begitu cepat.
"Kita melihat konversi yang sangat cepat menuju ke pembelajaran daring. Dosen dan mahasiswa beradaptasi dengan cepat," paparnya.
Baca juga: Beasiswa S1 Tanoto Foundation, dari Biaya Kuliah hingga Tunjangan Bulanan
Dalam jangka waktu satu bulan (9 April 2020), lanjut dia, 98 persen perguruan tinggi telah melakukan pembelajaran daring.
Meski begitu, Nizam tak menampik bahwa ketersediaan kuota dan jaringan menjadi kendala selama PJJ. "Mahasiswa mengeluhkan kuota habis dalam 2-3 hari," imbuhnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.