Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 02/09/2020, 05:07 WIB
|

KOMPAS.com - Baru-baru ini, muncul polemik kata "anjay". Baik itu di berbagai media termasuk media sosial. Bahkan karena kata itu juga melibatkan Komnas Perlindungan Anak (Komnas PA).

Namun terlepas dari polemik itu, Ahli Ilmu Bahasa atau Linguis Sastra Indonesia dari Fakultas Ilmu Budaya UGM, Dr. Suhandono angkat bicara.

Bagi dia, makna kata adalah apa yang ada dalam pikiran ketika mendengar atau membaca suatu kata. Karena makna ada dalam pikiran.

Baca juga: 2 Prodi Ini Paling Favorit di Jalur Seleksi Mandiri UGM 2020

Disamping itu, makna kata yang sama juga bisa berbeda antara orang satu dengan orang yang lain, tergantung pada pengalamannya.

Dapat dimaknai berbeda-beda

Tak terkecuali pada kata "anjay". Orang dapat memaknainya berbeda-beda. Bahkan bagi mereka yang belum paham dan baru diberi penjelasan, mereka akan bisa menerima penjelasan tersebut.

"Tetapi meskipun belum tahu, orang bisa mengira-ira makna kata berdasarkan pengalamannya," ujarnya seperti dikutip dari laman UGM, Selasa (1/9/2020).

Menurut Suhandono, di dalam kehidupan sehari-hari bisa saja orang memplesetkan kata menjadi kata baru. Sama halnya dengan kata "anjay".

Orang bisa saja menafsirkan kata tersebut sebagai plesetan kata anjing sehingga bermakna jelek apabila digunakan untuk memaki.

Untuk kata anjing sendiri dalam makian memiliki makna jelek. Sebab, dalam budaya Indonesia anjing dikonotasikan seperti najis, kotor, atau rakus.

Sementara dalam makian orang terkadang memplesetkan kata itu karena tidak sampai hati mengucapkan apa adanya (anjing), sehingga akan terkesan vulgar.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman Selanjutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+