Oleh Prof. Sri Minda Murni | Guru Besar Universitas Negeri Medan
KOMPAS.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah merilis modul-modul pembelajaran yang bisa digunakan siswa sekolah dasar.
Hal itu sebagai respons terhadap banyaknya peserta didik yang tidak terlayani selama siswa belajar dari rumah (BDR) di masa pandemi Covid-19.
Memberdayakan modul merupakan satu cara yang dinilai paling strategis dalam menjangkau semua anak dengan semua jenis kendala yang dihadapi selama BDR.
Guru seharusnya juga perlu didorong untuk menulis dan memberdayakan modul sesuai konteks peserta didik mereka sendiri.
Memberdayakan modul juga bermakna bahwa guru mewakilkan kehadiran diri dan suasana belajar mengajar yang biasa ditumbuhkan di dalam kelas ke dalam modul yang dirancang.
Oleh karena itu kesan belajar di bawah pendampingan guru tetap harus diupayakan di dalamnya.
Baca juga: Orangtua, Begini Menciptakan Lingkungan Nyaman bagi Anak Selama BDR
Modul terdiri dari informasi dan latihan yang dirancang untuk digunakan secara mandiri. Kata ‘mandiri’ merupakan kata kunci. Perlu kecermatan memilih dan menyusun materi serta penugasan yang mudah difahami.
Memberdayakan modul tetap harus berorientasi pada pengembangan kompetensi literasi, numerasi, dan karakter. Modul juga diberdayakan untuk merealisasi pembelajaran bermakna, yang berfokus pada life skill serta menggagasi aktivitas belajar yang beragam.
Asesmen yang diberikan terhadap produk belajar berbasis modul sebaiknya bersifat kualitatif sehingga anak mengerti apa yang sudah dan belum dikuasainya dari tujuan-tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan guru.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.