Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buku "Mastering Facilitation", Fasilitator Tak Cuma Soal Prestisius di Kartu Nama

Kompas.com - 28/08/2020, 22:42 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

Oleh: Yoke Yuliana | M&C Gramedia

KOMPAS.com - Tentunya kita sudah tidak asing dengan meeting, bahkan tak jarang yang agendanya tiap hari penuh dengan jadwal meeting.

Pernahkah Anda berada dalam meeting yang terasa ngalor ngidul, tak jelas juntrungan-nya sebenarnya meeting ini sedang membicarakan tentang apa, arah tujuannya ke mana? Atau pernah kah Anda mengikuti workshop yang tidak jelas hasilnya?

Atau Anda memimpin rapat, tapi merasa ‘dikacangin’ oleh peserta yang ngantuk, tidak antusias, dan sibuk main HP sendiri? Atau mungkin Anda seharian terjebak dalam marathon meeting sehingga pekerjaan anda sendiri malah terbengkalai?

Dalam sebuah artikel yang terbit pada bulan Mei 2019, hasil survei McKinsey Quarterly menyatakan ternyata sebanyak 61 persen eksekutif mengakui mereka sering berurusan dengan meeting yang tidak efektif.

Agar tidak terus terlibat dengan ketidakefektifan ini, kita mesti tahu cara memfasilitasi meeting dan workshop agar semua peserta bisa ikut berdiskusi, terlibat dalam proses pengambilan keputusan, dan akhirnya bisa memberikan hasil yang berdampak.

Fasilitator profesional

Pada suatu malam bulan Juni tahun 1999, Victor Chandrawira, penulis buku "Mastering Facilitation" yang diterbitkan oleh Miracle (lini penerbit M&C Gramedia) mendapat tepukan di pundak disertai perkataan yang mengubah jalan hidupnya.

Baca juga: Memahami Perasaan Buah Hati lewat Kamus Perasaan Anak

 

“Program dari kamu itu bagus, Vic. Tapi kamu itu trainer, bukan fasilitator. Fasilitasi itu sangat berbeda dengan apa yang sudah kita lalui beberapa hari ini.”

Bagaikan alarm, kalimat tersebut membangunkan dan memicu Victor untuk melakukan pencarian karirnya, dan sejak 2003 memutuskan untuk fokus menjadi fasilitator profesional, dan mengalami kekayaan dan kebijaksanaan dalam bidang itu.

Penulisan fasilitator di kartu nama bukanlah sekedar agar terkesan lebih prestisius dan dihargai lebih mahal dibandingkan trainer. Melalui buku "Mastering Facilitation", Victor menjelaskan apa itu fasilitator dan apa yang membedakannya dengan coaching, training, ataupun consulting.

Melalui buku ini, Victor juga berharap agar pembaca lebih bisa mengeksplorasi profesi hebat yang satu ini.

Mimpi Victor adalah makin banyak jumlah fasilitator profesional yang memiliki kemampuan, dan kaum profesional level menengah sampai atas bisa belajar memfasilitasi.

Hal ini dibutuhkan karena cara kerja kepemimpinan yang baru membutuhkan lebih banyak ide yang terlibat dalam pemecahan masalah dan proses pengambilan keputusan.

"7 Prinsip Dasar dan 1 Hukum"

Fasilitasi, berasal dari kata bahasa latin "facilis" yang artinya mudah atau sederhana.

Sesuai definisi dasar tersebut, seorang fasilitator harus mampu menciptakan proses yang sederhana dan mudah diikuti oleh orang lain dalam pembelajaran, pengumpulan ide, pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan.

Baca juga: An Enola Holmes Mystery, Sebelum Tampil di Netflix Baca Dulu Novelnya

Dalam buku ini selain dijelaskan tentang fasilitasi dan area apa saja yang bisa menjadi ranah fasilitasi, seperti subjudulnya, Victor juga mengupas tentang "7 Principles and 1 Law – 7 Prinsip Dasar dan 1 Hukum" yang wajib dikuasai oleh orang yang ingin melakukan fasilitasi.

Semua disertai contoh nyata berdasarkan pengalaman Victor selama 17 tahun ini menjadi seorang fasilitator profesional tingkat internasional. Buku ini juga memberikan ruang agar pembaca bisa langsung mempraktekkan ‘doodling’ maupun menuliskan pemikiran maupun pengalamannya setelah selesai membaca tiap bahasan.

Informasi lengkap "Mastering Facilitation" dapat diakses melalui: https://www.gramedia.com/products/mastering-facilitation-7-principles-1-law

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com